Jumat, 08 Januari 2016

Makalah Protestan

 

 

AGAMA KRISTEN PROTESTAN

  
Oleh : Kelompok 3
1.      Ni Nyoman Tri Utami                       (12.1.1.1.1.181)
2.      I Gede Wahyu Kartana Waisnawa (12.1.1.1.1.183)
3.      Ni Made Wulan Purnami                 (12.1.1.1.1.193)
4.      Ana Yuliastuti                                   (12.1.1.1.1.194)
5.      Ni Komang Hapy Hari                     (12.1.1.1.1.195)
6.      Ni Made Pika Risma Suryantini      (12.1.1.1.1.263)
7.      Sang Ayu Putu Candra Dewi          (12.1.1.1.1.281)



FAKULTAS DHARMA ACARYA
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI
DENPASAR
2015



 

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Ilmu Perbandingan Agama ini dengan tepat waktu.
Makalah  ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Perbandingan Agama. Disamping itu tugas ini juga memiliki tujuan agar para pembaca dapat mengetahui tentang Agama Kristen Protestan. Dan tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Mengingat dalam penulisan karya tulis ini tentunya tidak luput dari segala kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Akhirnya dengan segala kekurangan yang ada, kami tetap berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfat bagi para pembaca.
Om Santih, Santih, Santih, Om


Denpasar, 2015

Penulis







DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang................................................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah.............................................................................................................. 2
1.3.Tujuan................................................................................................................................. 3
                                         
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Perjalanan Yesus Kristus................................................................................................... 4
2.2. Gambaran Umum Perjanjian Baru..................................................................................... 7
2.2.1. Injil Matiu................................................................................................................. 8
2.2.2. Kitab Injil Markus..................................................................................................... 11
2.2.3. Kitab Injil Lukas....................................................................................................... 14
      2.2.4. Injil Yohanes............................................................................................................. 20
2.3. Protestan Pada Masa Sekarang.......................................................................................... 23
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan............................................................................................................................ 24
3.2 Saran-Saran......................................................................................................................... 24
Daftar Pustaka


 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

 

                  Pada abad ke-16Agama Katholik  memberikan kekuasaan yang begitu besar kepada Paus Leo X dan itu menimbulkan banyak masalah.Banyak ketidakpuasan dari kalangan raja-raja yang merasa tersaingi khususnya dalam hal kekayaan dan kekuasaan. Disamping itu beberapa faktor lain seperti faktor ekonomi, politik, nasionalisme, dan keprihatinan yang semakin meningkat terhadap penyalahgunaan wewenang gereja, semua itu memang peranan penting terhadap timbulnya perpecahan agama Katolik. Puncak krisis gereja Katolik Roma adalah ketika Paus Leo X mengadakan penjualan surat-surat penebusan dosa secara besar-besaran untuk mengisi kas gerejanya. Ulah Paus Leo X dalam menjual surat penebusan dosa ini ditentang oleh seorang pendeta bernama Luther (1483-1546 M). Dua tokoh gereja lainnya yaitu Zwingli (1484-1531M), dan Jhon Calvin (1509-1564 M) mengikuti langkah Luther untuk menentang gereja dengan mengadakan gerakan yang dikenal dengan “Reformasi”.Reformasi Protestan atau gerakan reformasi umat Kristiani Eropa telah menjadikan Protestantisme sebuah sekte tersendiri dalam Agama Kristen pada masa itu. Gerakan ini bermula pada 1517 tatkala Martin Luther mempublikasikan Sembilan Puluh Lima Tesis, dan berakhir pada 1648 dengan Perjanjian Westphalia yang meredakan Perang agama di Eropa.Reformasi Protestan lahir sebagai sebuah upaya untuk mereformasi Gereja Katolik, diprakarsai oleh umat Katolik Eropa Barat yang menentang hal-hal yang menurut anggapan mereka adalah doktrin-doktrin palsu dan malapraktik  gerejawi khususnya ajaran dan penjualan indulgensi, serta simoni, jual-beli jabatan rohaniwan yang menurut para reformator merupakan bukti kerusakan sistemik hirarki Gereja, termasuk Sri Paus. Para pendahulu Martin Luther mencakup John Wycliffe dan Jan Hus, yang juga mencoba mereformasi Gereja Katolik. Reformasi Protestan berawal pada 31 Oktober 1517, di Wittenberg, Saxonia, tatkala Martin Luther memakukan Sembilan Puluh Lima Tesis mengenai Kuasa dan Efikasi Indulgensi pada daun pintu Gereja Semua Orang Kudus (yang berfungsi sebagai papan-pengumuman universitas pada masa itu), tesis-tesis tersebut memperdebatkan dan mengkritisi Gereja dan Sri Paus yang berkonsentrasi pada penjualan indulgensi-indulgensi dan kebijakan-kebijakan doktrinal mengenai Purgatorium, Pengadilan Partikular, Mariologi (devosi pada Maria, ibunda Yesus), perantaraan-doa dan devosi pada Orang-Orang Kudus, sebagian besar sakramen, keharusan selibat (tidak menikah) bagi rohaniwan, termasuk monastisisme, dan otoritas Sri Paus. Reformator-reformator lain, seperti Ulrich Zwingli, segera mengikuti teladan Martin Luther.
Akan tetapi selanjutnya para reformator berselisih faham dan memecah-belah pergerakan mereka menurut perbedaan-perbedaan doctrinal-pertama-tama antara Luther dan Zwingli, kemudian antara Luther dan John Calvin-akibatnya terbentuklah denominasi-denominasi Protestan yang berbeda-beda dan saling bersaing dan seperti Lutheran, Reformed, Puritan, dan Presbiterian. Masing-masing denominasi merasa paling benar. Sebab, proses, dan akibat reformasi agama berbeda-beda di tempat-tempat lain; Anglikanisme muncul di Inggris dengan Reformasi Inggris, dan banyak denominasi Protestan yang muncul dari denominasi-denominasi Jerman. Para reformator turut mempercepat laju Kontra Reformasi dari Gereja Katolik.Reformasi Protestan disebut pula Reformasi Jerman atau Revolusi Protestan.
Reformasi ini tidak berhenti di situ.orang-orang kristen protestan lalu membuang beberapa kitab dari bible milik katolik. Bagi pihak protestan 
kitab-kitab deuterokanonika  itu tidak dianggap sebagai firman Tuhan.

Tentang surat indulgensi: Sebenarnya surat ini hanyalah surat bahwa seseorang telah melakukan perbuatan kasih yang dinyatakan dalam partisipasinya untuk turut membangun Rumah Allah. Untuk mendapatkan indulgensi, maka seseorang harus melakukan pengakuan dosa yang mensyaratkan penyesalan, serta doa pribadi. Kalau di dalam Gereja non-Katolik, seseorang hanya dengan doa dan penyesalan dapat mengaku dosa kepada Tuhan secara langsung dan mendapatkan pengampunan, maka dalam proses indulgensi ini seseorang harus melakukan semua itu (doa dan penyesalan) ditambah dengan pengakuan dosa dan perbuatan kasih.




1.2 Rumusan Masalah
            1. Bagaimanakah perjalanan Yesus Kristus?
            2. Apasajakah isi dari Alkitab (Perjanjian Baru)?
            3. Bagaimanakah Protestan pada masa sekarang?
1.3 Tujuan
            1. Untuk mengetahui perjalanan Yesus Kristus.
            2. Untuk mengetahui isi dari Alkitab (Perjanjian Baru).
            3. Untuk mengetahui Protestan pada masa sekarang.





BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Perjalanan Yesus Kristus
Malaikat Gabriel diutus kepada seorang gadis yang baik bernama Maria. Gabriel berkata kepada Maria bahwa ia akan mendapat seorang anak yang akan memerintah sebagai raja selama-lamanya. Saat sedang mengandung Maria dan Yusuf pergi ke Betlehem. Tapi ketika ia dan Maria tiba di sana, tidak ada lagi tempat penginapan bagi mereka. Jadi mereka terpaksa mengungsi ke sebuah kandang.Dan pada hari itu Maria melahirkan Yesus dan tiba-tiba cahaya yang sangat terang bersinar sekeliling mereka. Itu tidak lain dari seorang malaikat, gembala-gembala itu sangat ketakutan. Tapi malaikat itu berkata: ‘Jangan takut! Ada kabar baik untuk kalian.Hari ini, di Betlehem, Kristus Tuhan itu telah lahir.Ia akan menyelamatkan orang-orang! Kalian akan menemuinya dibungkus dengan lampin dan berbaring dalam palungan.’Tiba-tiba banyak malaikat datang dan mulai memuji-muji Allah.Maka segera gembala-gembala ini pergi untuk melihat Yesus, dan sekarang mereka telah menemukannya. Setelah Yesus berumur kira-kira 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes, Yohanes membaptis Yesus karena Yesus datang dan meminta Yohanes membaptis dia. Sebelum Yesus menemui Yohanes di sini, tadinya ia bekerja sebagai tukang kayu. Tukang kayu membuat barang-barang dari kayu, seperti meja dan kursi dan juga bangku. Yusuf suami Maria juga tukang kayu, dan ia mengajar Yesus menjadi tukang kayu, Tetapi Yehuwa mengutus Putranya ke bumi bukan untuk menjadi tukang kayu. Ada pekerjaan istimewa yang harus ia lakukan, dan waktunya telah tiba bagi Yesus untuk mulai melakukannya. Jadi untuk memperlihatkan bahwa ia telah datang untuk melakukan kehendak Bapanya, Yesus meminta Yohanes membaptis dia. Ya, Allah senang, sebab setelah Yesus keluar dari air, suara dari surga mengatakan: ‘Inilah Putraku, yang Aku perkenan.’ Juga, seakan-akan surga terbuka dan burung merpati ini turun atas Yesus.Tetapi itu bukan burung merpati yang sungguh-sungguh.Hanya kelihatan saja seperti burung merpati.Sesungguhnya itu adalah roh suci Allah.
Sekarang banyak yang harus dipikirkan oleh Yesus, maka ia pergi ke tempat yang sunyi selama 40 hari. Di sana Setan datang kepadanya. Tiga kali Setan mencoba mempengaruhi Yesus untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah.Tetapi Yesus tidak mau melakukannya.Setelah itu Yesus kembali dan bertemu dengan beberapa orang lelaki yang menjadi pengikutnya atau murid-muridnya yang pertama.Beberapa dari mereka bernama Andreas, Petrus (juga dipanggil Simon), Filipus dan Natanael (juga disebut Bartolomeus).Yesus bersama murid-murid yang baru ini berangkat menuju distrik Galilea. Di Galilea mereka berhenti di kota kediaman Natanael yaitu Kana. Dalam perjalanan hidupnya Yesus pernah melakukan berbagai keajaiban salah satunya menghidupkan seorang anak gadis dari kematiannya.Ayah anak gadis ini seorang yang terkemuka bernama Yairus.Suatu hari putrinya jatuh sakit, dan harus berbaring di tempat tidur.Tetapi anak itu tidak bertambah baik.Ia malah makin sakit dan parah. Yairus dan istrinya sangat cemas, sebab kelihatannya anak mereka akan mati. Ia satu-satunya anak perempuan mereka. Maka Yairus pergi mencari Yesus.Ia telah mendengar mujizat-mujizat yang Yesus lakukan.Ketika Yairus menemukan Yesus, ada banyak sekali orang sekeliling Yesus. Tetapi Yairus berusaha menerobos orang banyak itu dan ia jatuh tersungkur di depan kaki Yesus. ’Anakku perempuan sakit parah,’ ia berkata. ’Tolonglah datang dan menyembuhkan dia,’ ia memohon. Yesus berkata bahwa ia akan datang. Tetapi pada waktu itu datang orang membawa pesan.‘Jangan lagi menyusahkan Yesus,’ katanya kepada Yairus.‘Anak perempuanmu itu sudah mati.’ Yesus kebetulan mendengarnya dan berkata kepada Yairus: ‘Jangan takut, ia akan baik nanti.’Ketika akhirnya mereka sampai di rumah Yairus, orang-orang di sana sudah menangis karena sangat sedih. Tapi Yesus berkata: ‘Janganlah menangis. Anak itu tidak mati.Ia hanya tidur.’Tapi mereka tertawa dan mengejek Yesus, sebab mereka tahu anak gadis itu sudah mati.Kemudian Yesus membawa ayah dan ibu gadis serta ketiga rasulnya ke dalam kamar tempat anak itu terbaring. Yesus memegang tangannya dan berkata: ‘Bangunlah!’ Dan anak itu menjadi hidup, sebagaimana kaulihat di sini. Dan ia bangun dan mulai berjalan-jalan! Itulah sebabnya ibu dan ayahnya begitu bahagia, sangat bahagia.Ini bukan orang yang pertama yang Yesus bangkitkan dari antara orang mati. Yang pertama disebutkan dalam Alkitab adalah putra seorang janda yang tinggal di kota Nain. Kemudian, Yesus juga membangkitkan Lazarus, saudara Maria dan Marta, dari antara orang mati.Tidak hanya menghidupkan orang dari kematian Yesus juga pernah menyembuhkan orang yang buta.
Yesus pernah di khianati oleh pengikutnya yang bernama Yudas. Saat Yesus bersama rasul-rasulnya pergi ke taman Getsemani. Pada saat itu juga suara gaduh orang banyak kedengaran. Lihat! orang-orang itu datang dengan pedang dan pentung! Dan mereka membawa obor supaya terang.Ketika mereka makin dekat, seseorang maju dari kelompok orang banyak itu dan datang langsung kepada Yesus.Ia mencium Yesus, seperti yang dapat kaulihat. Orang itu adalah Yudas Iskariot! Mengapa ia mencium Yesus?
Yesus bertanya: ‘Yudas, dengan ciumankah engkau mengkhianati aku?’ Ya, ciuman itu merupakan tanda.Itu memberitahu orang-orang yang datang bersama Yudas bahwa inilah Yesus, orang yang mereka cari.Maka musuh-musuh Yesus melangkah maju untuk menangkap dia. Tetapi Petrus tidak mau membiarkan mereka membawa Yesus tanpa perlawanan.Ia menghunus pedang yang ia bawa dan ia menyerang orang yang ada di dekatnya.
Pedang itu tidak mengenai kepala orang itu dan hanya menetak telinga kanannya. Tapi Yesus mengambil telinga orang itu dan memulihkannya.Yesus berkata kepada Petrus: ‘Sarungkanlah pedangmu. Apakah kau pikir aku tidak dapat meminta ribuan malaikat kepada Bapaku untuk menyelamatkan aku?’ Ya, Yesus dapat memintanya! Tetapi Yesus tidak meminta kepada Allah untuk mengirim satu malaikat pun, sebab ia tahu bahwa saatnya sudah tiba bagi musuh-musuhnya untuk membawa dia. Maka ia membiarkan mereka menggiring dia.
Ketika Yesus dibawa oleh musuhnya rasul-rasulnya melarikan diri.Mereka membiarkan Yesus sendirian bersama musuh-musuhnya, sebab mereka ketakutan.Tetapi rasul Petrus dan Yohanes tidak pergi terlalu jauh. Mereka berjalan mengikuti untuk melihat apa yang akan terjadi atas Yesus.Imam-imam membawa Yesus kepada Hanas yang sudah tua, yang sampai tahun itu menjadi imam besar. Orang banyak itu tidak lama di sana. Selanjutnya mereka membawa Yesus ke rumah Kayafas, yang sekarang menjadi imam besar.Banyak pemimpin agama yang telah berkumpul di rumahnya.
Di rumah Kayafas ini mereka mengadakan pemeriksaan.Orang-orang lain dibawa masuk untuk mengatakan dusta tentang Yesus. Pemimpin-pemimpin agama dengan sepakat mengatakan: ‘Yesus harus dibunuh’ Kemudian mereka meludahi mukanya, dan meninjunya.
Sementara semuanya ini berlangsung, Petrus ada di luar di halaman rumah. Malam itu dingin, dan karena itu orang-orang di situ membuat api unggun. Pada waktu mereka menghangatkan badan di sekeliling api itu, seorang pelayan perempuan memandang Petrus, dan berkata: ‘Orang ini tadinya juga bersama Yesus.’‘Tidak, saya tidak bersama dia!’ jawab Petrus.Tiga kali orang-orang berkata kepada Petrus bahwa ia bersama Yesus. Tetapi setiap kali Petrus mengatakan bahwa itu tidak benar. Ketiga kalinya Petrus mengatakannya, Yesus berpaling dan memandang dia. Petrus merasa sangat menyesal karena telah mengatakan dusta, dan ia pergi menangis.
Matahari mulai terbit pada hari Jumat pagi, dan imam-imam membawa Yesus ke tempat pertemuan besar, balai Sanhedrin. Di sini mereka membahas apa yang akan mereka lakukan atas dia. Mereka membawanya kepada Pontius Pilatus, penguasa distrik Yudea.‘Dia orang jahat,’ imam-imam berkata kepada Pilatus.‘Ia harus dibunuh.’ Setelah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Yesus, Pilatus berkata: ‘Saya tidak menemukan sesuatu kesalahan padanya.’ Kemudian Pilatus mengirim Yesus kepada Herodes Antipas. Herodes adalah penguasa di Galilea, tapi ia tinggal di Yerusalem. Herodes pun tidak dapat menemukan sesuatu perbuatan salah pada diri Yesus, maka ia mengirim dia kembali kepada Pilatus.
Pilatus ingin melepaskan Yesus. Tetapi musuh-musuh Yesus ingin supaya seorang tahanan lain dilepaskan dari penjara. Orang ini bernama Barabas seorang perampok.Kini sudah kira-kira tengah hari ketika Pilatus membawa Yesus ke luar.Ia berkata kepada orang banyak itu: ‘Lihat! Rajamu!’ Tapi imam-imam kepala berteriak: ‘Singkirkan dia! Bunuh dia!’Maka Pilatus melepaskan Barabas, dan mereka membawa Yesus untuk dibunuh.Hari Jumat siang Yesus dipakukan pada tiang.Kau tak dapat melihat pada gambar, tetapi di sebelah kiri dan kanan Yesus dua orang penjahat juga dibunuh pada tiang. Tidak lama sebelum Yesus mati, salah seorang dari penjahat itu berkata kepadanya: ‘Ingatlah aku apabila engkau tiba dalam kerajaanmu.’ Dan Yesus menjawab: ‘Aku berjanji bahwa engkau akan bersama-sama dengan aku dalam Firdaus.’ Setelah kematian Yesus selama tiga hari datanglah ke ajaiban dimana Yesus kembali hidup setelah tiga hari kematiannya.
2.2 Gambaran Umum Perjanjian Baru
Perjanjian Baru adalah dokumen kuno kemanusiaan yang paling terpercaya.Integritas isinya lebih pasti daripada tulisan-tulisan Plato.Ada alasan-alasan kuat untuk percaya pada daftar kitab-kitab Perjanjian Baru pada masa sekarang.Gereja menerima kitab-kitab Perjanjian Baru hampir sesegera setelah kitab-kitab itu ditulis.Penulis-penulisnya adalah sahabat-sahabat Yesus atau pengikut-pengikutNya yang baru, orang-orang yang Yesus percayakan kepadanya kepemimpinan gereja mula-mula.Penulis Injil Matius dan Yohanes adalah beberapa pengikut Yesus yang paling dekat.Markus dan Lukas adalah rekan-rekan para Rasul, yang memiliki akses kepada cerita-cerita para Rasul tentang hidup Yesus.
Isi kitab-kitab Perjanjian Baru serasi dengan ribuan saksi yang telah melihat untuk diri mereka sendiri. Sementara kitab-kitab yang lain ditulis ratusan tahun kemudian (contohnya Injil Yudas, ditulis oleh sekte Gnostik sekitar 130-170 Masehi, jauh sebelum Yudas wafat). Injil Tomas, ditulis sekitar 140 Masehil. Pada tahun 367 Masehi, Athanasius secara resmi menyusun daftar 27 kitab Perjanjian Baru (daftar yang sama yang kita miliki sekarang).
NO
NAMA KITAB/SURAT
JUMLAH
BAGIAN KITAB/SURAT
1.
Injil
4
1.      Injil Matius
2.      Injil Markus
3.      Injil Lukas
4.      Injil Yohanes
2.
Kitab Sejarah Gereja
1
Kisah para Rasul
3.
Surat-Surat Paulus
14
1.      Surat Paulus kepada Jemaat di Roma
2.      Surat Paulus yang pertama kepada Jemaat di Korintus
3.      Surat Paulus yang ke dua kepada Jemaat di Korintus
4.      Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia
5.      Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus
6.      Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi
7.      Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose
8.      Surat Paulus yang pertama kepada Jemaat di Tesalonika
9.      Surat Paulus yang ke dua kepada Jemaat di Tesalonika
10.  Surat Paulus yang pertama kepada Jemaat di Timotius
11.  Surat Paulus yang ke dua kepada Jemaat di Timotius
12.  Surat Paulus kepada Titus
13.  Surat Paulus kepada Filemon
14.  Surat kepada orang Ibrani
4
Surat-Surat Am/Non Pauls
7
1.      Surat Yakobus
2.      Surat Petrus yang pertama
3.      Surat Petrus yang ke dua
4.      Surat Yohanes yang pertama
5.      Surat Yohanes yang ke 2
6.      Surat Yohanes yang ke 3
7.      Surat Yudas
5
Kitab Wahyu
1
Kitab Wahyu kepada Yohanes

Segera sesudahnya, Jerome dan Agustinus menyebarkan daftar yang sama ini. Daftar ini, bagaimanapun juga, bukanlah kebutuhan utama oang-orang Kristen. Sejumlah besar gereja telah mengenali dan menggunakan daftar kitab-kitab yang sama sejak abad pertama setelah Kristus. Seraya gereja bertumbuh melampaui daerah-daerah berbahasa Yunani dan perlunya menterjemahkan kitab-kitab Injil, dan seraya sekte-sekte pecahan mulai muncul dengan kitab-kitab suci mereka sendiri, menjadi sangat penting untuk memiliki suatu daftar yang jelas. Berikut ini merupakan penjelasan Kitab Injil pada Perjanjian Baru :
2.2.1 Injil Matius
Injil Matius adalah satu diantara empat injil Perjanjian Baru. Injil secara tradisi disalin dalam urutan dengan Matius terlebih dahulu, disusun dengan Markus , Lukas, dan Yohanes. Bersama-sama injil Markus dan Lukas, Injil ini digolongkan Injil Sinoptis.Kitab Matius mempunyai amanat tentang “Kabar baik” bahwa Yesus adalah Raja penyelamat yang dijanjikan oleh Tuhan, ini dapat terlihat melalui contoh Doa Bapa Kami. Memalui kerajaan Allah inilah Yesus Kristuts akan memulihkan kondidsi bumi dan kehidupan umat manusia. Oleh karena itu, hal inilah yang akan menjadi kesaksian bagi semua bangsa, barulah akhir system dunia berakhir. Melalui Yesusu itulah Tuhan menepati apa yang telah dijanjikan-Nya didalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya. Sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang yahudi, namun kabar baik itu bukanlah untuk bangsa yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia.
a.      Waktu Penulisan dan Tema
Dalam Injil ini hanya terdapat sedikit fakta yang dapat menunjukkan kapan tulisan ini dibuat sehingga tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan. Beberapa ahli konservatif memiliki alasan kuat untuk memperkirakan bahwa Injil tersebut ditulis sebelum Yerusalem dihancurkan , antara tahun 60-65. Ketika Mtius berada di Palestina, atau Antiokia di Siria, meskipun ada pakar liberal yang memperkirakan antara tahun 180 dan 200. Semua ahli sepakat bahwa tulisan-tulisan Ignatius merujuk, namun itu tidak mengutip langsung Injil Matius , yang berartin Injil ini sudah sudah selesaiditulis pada awalabad ke- 2 Masehi.
Penemuan naskah-naskah papirus, "The Oxford Papyri", oleh Prof. Casten Peter Thiede, memberi bukti kuat bahwa Injil Matius ditulis sebelum tahun 65 M. Di antara naskah-naskah tersebut ditemukan 3 lembar yang berisi ayat-ayat dari Injil Matius pasal 26, tentang pengurapan Yesus di rumah Simon, orang lepra di Betania, dan pengkhianatannya oleh Yudas Iskariot. Di antara naskah-naskah itu juga ditemukan surat dari seorang petani bernama Harmiysis yang mengajukan banding pada pengadilan Romawi untuk menambah jumlah ternaknya dengan menyebut tanggal "tahun ke-12 kaisar Nero, Epeieph 30." atau pada penanggalan Gregorian, 24 Juli 65/66 M. Beberapa sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli-ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus.
b.      Injil Matius Sebagai Injil Yang Pertama Kali Ditulis
Selama 1500 tahun pertama Kekristenan, Gereja secara mutlak meyakini bahwa keempat Injil itu dalam sejarahnya ditulis sesuai urutan yang didapati dalam kanon Alkitab: Matius yang pertama, Markus kedua, Lukas ketiga, dan Yohanes yang terakhir dari semuanya. Alasan mempercayai bahwa Injil Matius ditulis terdahulu cukup sederhana: kesaksian dari para saksi kuno yang menegaskan bahwa Injil Matius yang pertama ditulis dan juga ditulis dalam bahasa Ibrani/Aram. Santo Agustinus menulis demikian:
"Maka, keempat penulis Injil tersebut yang namanya mendapatkan penyebaran yang menakjubkan ke seluruh dunia, dan yang jumlahnya telah ditetapkan hanya empat, ...diyakini telah menulis dalam urutan sebagai berikut: pertama Matius, kemudian Markus, ketiga Lukas, terakhir Yohanes."
"Dari keempatnya, jika benar, hanya Matius yang dicatat telah menulis dalam bahasa Ibrani; yang lain dalam bahasa Yunani. Dan bagaimanapun mereka nampaknya masing-masing memegang urutan pengisahan tertentu, hal ini tentunya tidak dapat dianggap bahwa masing-masing penulis memilih untuk menulis dengan mengacuhkan apa yang telah dilakukan para pendahulunya."
Ada pula alasan lain mengapa Matius mungkin merupakan yang pertama menuliskan Injil Kristus - ia memiliki kertas dan tinta! Para Rasul lain kebanyakan adalah para nelayan. Matius adalah seorang pemungut cukai, artinya ia merupakan pencatat pembukuan dan akuntan keuangan. Pada masa di mana penulisan, kertas perkamen, dan tinta adalah komoditi langka, sangat tepat jika seorang Rasul yang mempunyai akses pada hal-hal tersebut merupakan yang pertama menuliskan riwayat kehidupan Kristus.
c.       Ayat-ayat Terkenal Dalam Matius
1.      Matius 5-7: Khotbah di bukit, yang berisi antara lain:
-Matius 5:44: "Tetapi Aku (Yesus) berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."
Matius 6:9-13: Doa Bapa Kami
-Matius 6:33: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
-Matius 7:12: (Etika timbal balik) Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
2.      Matius 28:18-20: (Amanat Agung) Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

d.      Ciri-ciri Injil Matius
Tujuh ciri utama menandai Injil ini:
1.         Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya.
2.         Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat.
3.         Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus:
                          -selama pelayanan-Nya di Galilea dan
                          -mengenai hal-hal terakhir (eskatologi).
4.         Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan Perjanjian Lama jauh lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru.
5.         Kerajaan Sorga/Kerajaan Allah disebutkan dua kali lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru.
6.         Matius menekankan:
standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (Mat 5-7)
-kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan kematian; dan
-kejayaan kerajaan itu pada masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada akhir zaman.
Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari (Mat 16:18; Mat 18:17).

2.2.2 Kitab Injil Markus
Penulis  : Rasul Markus.
Tahun  : Sekitar tahun 50 Masehi.
Injil Markus adalah Injil kedua di bagian Perjanjian Baru dalam AlkitabKristen. Meskipun ini merupakan kitab kedua, banyak pakar menganggap kitab ini sebagai kitab yang ditulis paling awal di antara kitab-kitab di Perjanjian Baru. Injil Markus, bersama-sama dengan Injil Matius dan Injil Lukas seringkali disebut sebagai Injil Sinoptik, karena kemiripan isi ketiga buku tersebut. Secara tradisi, Markus dipercaya menulis buku ini antara tahun 64-67. Menurut tulisan Agustinus dari Hippo, gereja mula-mula berpendapat bahwa Injil ini ditulis setelah Matius menulis Injil Matius, namun sejumlah sejarawan modern berpendapat bahwa Injil Markus merupakan Injil yang paling awal ditulis, dan kedua Injil Sinoptik lainnya menggunakan Injil Markus sebagai sumber mereka.
a.      Tujuan
Supaya dengan mengenal isi kitab Injil Markus orang-orang Kristen mengerti, bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, Juru selamat, Raja yang dijanjikan, yang diutus Allah sebagai penggenapan buatan para nabi dalam kitab Perjanjian Lama.
Penerima: Orang-orang Kristen dari bangsa bukan Yahudi. (Dan juga setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
b.      Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Injil Markus
Pasal 1-10 (Mr 1:1-10:52).
Hamba yang setia ini melaksanakan tugas pelayanannya
a.       Pasal Mr 1:35

Nats ini menceritakan bagaimana Hamba itu memulai pelayanan/tugas-Nya
dengan berdoa.Hal ini juga mengajarkan agar setiap orang percaya
selalu memulai tugas dan pekerjaannya dengan memohon pimpinan Tuhan.

b.      Pasal Mr 10:45

Nats ini menyatakan bahwa Hamba itu datang bukanlah untuk dilayani,
tetapi untuk melayani dengan menyerahkan nyawa-Nya menjadi tebusan
dosa manusia. Hal ini mengajarkan kepada setiap orang Kristen untuk
memberikan pelayanan kepada Allah, yaitu dengan memberitakan Injil dan
melayani di dalam gereja.
c.       Pasal 11-15 (Mr 11:1-15:47).
Hamba yang setia memberikan dirinya mengalami penderitaan dan kematian dalam melaksanakan tugasnya
Nats ini menjelaskan bagaimana Hamba itu melayani dengan penuh kesetiaan, walaupun harus mengalami penderitaan bahkan sampai kematian.
Pendalaman
a.       Bacalah pasal Mr 14:32-41. (Khususnya ayat 36). Ayat ini menceritakan bagaimana Hamba yang setia itu berdoa dan memohonkan keinginan-Nya, tetapi akhirnya Ia mengatakan agar kehendak yang mengutus-Nya saja yang jadi. Ini mengajarkan kepada setiap orang yang percaya, agar dalam doanya selalu meminta kehendak Allah saja yang jadi.
b.      Tuhan Yesus setia melayani kehendak Bapa, bahkan sampai mati di kayu salib dan bangkit dari kematian.



d.      Pasal 16 (Mr 16:1-20).
Hamba yang setia dipermuliakan
Nats ini menceritakan tentang Hamba yang setia itu memperoleh kemuliaan melalui kebangkitan-Nya dari kematian.
Pendalaman
Bacalah pasal Mr 16:1-19. Nats ini menjelaskan tentang Hamba yang setia itu membuktikan kebangkitan-Nya.Ini mengajarkan kepada orang percaya bahwa Yesus Kristus benar-benar bangkit dari kematian-Nya.
         2.2.3Kitab Injil Lukas
            Sama seperti Injil-injil yang lain Injil Lukas tidak menyebutkan secara jelas nama penulisnya, namun demikian ada petunjuk pasti bahwa penulis Injil Lukas ini mempunyai kaitan erat dengan keberadaan Kitab Kisah Para Rasul. Hal ini ditunjukkan dari beberapa informasi berikut ini:
1. Ditujukan kepada orang yang sama yaitu, "Teofilus" (Luk. 1:1-4) dan disebutkan dalam Kisah Rasul 1:1 bahwa penulis telah menulis buku lain sebelumnya "bukuku yang pertama" dan jelas adalah buku Injil karena berisikan "segala sesuatu yang dikatakan dan diajarkan Yesus."
2. Penekanan tentang 40 hari sesudah kebangkitan Yesus dalam Kis. Rasul 1 sangat sesuai dengan isi Lukas 24. Demikian juga pernyataan pekerjaan Roh Kudus sangat serupa diantara kedua buku tsb.
3.Gaya bahasa dari Injil Lukas dan Kisah Para Rasul sangat serupa, sehingga tidak diragukan bahwa keduanya ditulis oleh satu orang penulis.
Dari tulisan-tulisannya kita dapat melihat bahwa Lukas adalah seorang yang rendah hati dan setia kawan.Ia disebut Paulus sebagai seorang dokter (Kol. 4:14), hal ini juga terlihat dari cara Lukas menceritakan diagnosa penyakit dan bahasa yang dipakainya juga sangat kelihatan bahwa ia menguasai bidang itu (bandingkan Mark. 5:25-26 dan Luk. 8:43). Menurut Eusebius, Lukas berasal dari Antiokia (Siria).
            Seperti halnya dengan Markus, Lukas bukanlah murid Yesus atau saksi mata langsung, tetapi ia akrab sekali dengan Rasul Paulus. Mereka berdua bertemu di Troas lalu Lukas ikut dalam  perjalanan misi Paulus yang kedua. Sesampainya di Filipi, Lukas menetap di sana dan menjadi gembala sidang di sana, sedangkan Paulus melanjutkan perjalanan ke Akhaya dan Asia Kecil. Ketika Paulus kembali ke Filipi, pada perjalanan misinya yang ke tiga, Lukas ikut lagi dan menemani Paulus sampai ke Yerusalem (20:6).Pada akhir hidup Paulus (di penjara Roma) Lukas juga disebutkan ada bersama-sama dengan Paulus (2 Tim. 4:11).
            Bahan-bahan tulisan Lukas bisa jadi ia dapatkan dari catatan harian yang ia buat selama melakukan perjalanan bersama Paulus itu. Dalam Kisah Para Rasul disebutkan juga  tentang "nats-nats kami." Hal ini dipakai untuk menunjukkan bahwa penulis juga ikut hadir dalam perjalanan itu. Cara penulisan dan bahasa penulis menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang Yunani yang cerdas dan berpendidikan. Dari semua kriteria yang disebutkan di atas tidak dapat disangkal bahwa Lukaslah penulis Injil Lukas, karena tidak ada teman pelayanan Paulus yang lain yang memenuhi kriteria itu.
a.      Tahun Dan Tempat Penulisan
      Kepastian tahun penulisan Injil Lukas tidak jelas, tapi kalau benar bahwa Lukas memakai sebagian bahan dari Injil Markus, maka tahun penulisannya tergantung dari tahun penulisan Injil Markus.
      Beberapa ahli kritik sastra Alkitab memperkirakan sesudah tahun 70M, yaitu berdasarkan Luk. 21:5-24 (kalau tafsiran perikop itu sebagai penghancuran kota Yerusalem).
      Tetapi para ahli lain lebih cenderung memperkirakannya lebih awal, yaitu tahun 60M. Karena pada saat itu Lukas sudah berkeliling dan mengenal ladang pelayanan yang luas bersama Paulus. Dan juga ada sela 4 tahun yang mana tidak terdengar kabar beritanya, mungkin saat itulah ia mengumpulkan dan menyelidiki data-data yang ada untuk dituliskan.
      Tidak disebutkan dimana tempat penulisan Injil Lukas, tetapi karena daerah pelayanan Lukas adalah disekitar Kaisarea, Akhaya, Asia Kecil atau Roma, maka dapat diperkirakan Lukas menulis di salah satu daerah itu.
b.      Pembaca/Penerima
      Jelas Lukas menujukan Injilnya kepada orang-orang non-Yahudi, khususnya orang Yunani. Selain karena Lukas sendiri bukan orang Yahudi, juga dapat dilihat dari isi Injilnya yang menyebut banyak hal-hal yang menjadi perhatian orang Yunani, misalnya:
1. Secara pribadi tulisannya ini ditujukan kepada "yang mulia Teofilus", seorang Yunani yang pasti terkemuka (Luk. 1:1). Arti namaTeofilussendiri adalah "kekasih Tuhan."
2. Lukas menulis silsilah Yesus dengan dimulai dari Adam, dan bukan Abraham (cikal bakal orang Yahudi).
Maka dapat disimpulkan bahwa Lukas menaruh perhatian kepada orang-orang Yunani supaya mereka juga mendengar Injil.

c.       Tema Utama
      Injil Lukas satu-satunya penulis Injil yang menyoroti kehidupan Yesus di masa kecil (Luk. 1:26-56; 2:1-52). Tinjauan Lukas akan kehidupan dan pelayanan Yesus di dunia ini ingin menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak Manusia yang tidak sama dengan manusia-manusia yang lain, karena Ia hidup secara sempurna dan penuh dengan kuasa Roh Kudus.
      Secara hati-hati Lukas memberikan penjelasan yang rinci tentang bagaimana Yesus memberikan perhatian dan harapan kepada semua orang (bahkan secara khusus ditunjukkan kepada "orang-orang terbuang") karena Lukas memiliki keyakinan bahwa keselamatan dan pengampunan dosa dari Yesus Kristen adalah untuk semua orang, baik untuk orang Yahudi maupun Yunani (Luk. 19:10), "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." 
e. Tujuan Penulisan
         Tertera dalam Luk 1:1-4, bahwa sebelum Lukas menuliskan Injilnya, sudah ada bahan/karya lain yang beredar. Tapi rupanya Lukas merasakan masih ada kebutuhan untuk menuliskan karya lain, mungkin karena yang sudah ada kurang memadai atau kurang dapat dipercaya kebenarannya. Di lain pihak bahan/informasi, hasil penyelidikan yang dilakukan dengan teliti oleh Lukas, sangat dapat dipercaya karena ia mendapatkannya dari sumber yang resmi dan orisinil, yaitu para saksi mata, khususnya Rasul Paulus sendiri.
         Jadi jelas di sini bahwa tujuan Lukas menuliskan Injil ini adalah supaya teman-temannya (khususnya Teofilus, sebagai perantara) mendapatkan kebenaran yang jelas dan lengkap tentang semua peristiwa dan pengajaran Yesus sehingga mereka semakin diteguhkan imannya dan diperluas pengetahuannya tentang Juru Selamat mereka.
f. Catatan
         Lukas mempunyai ketrampilan yang luar biasa dalam menulis. Hal ini terlihat jelas dari gaya sastra yang dihasilkannya, khususnya 4 buah puisi/nyanyian yang sangat indah dan kaya bahasanya. 4 Nyanyian menjadi karya sastra besar hingga sekarang:
Magnificat-Nyanyian Maria (1:46); Benedictus-Nyanyian Zakaria (1:67); Gloria in Excelsis-Nyanyian Bala Tentara Surga (2:14); Nunc Dimittis-Nyanyian Simeon (2:28).
         Seluruh kehidupan Yesus dilukiskan dengan sangat lengkap dan menarik, tanpa mengabaikan nilai kebenarannya.Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa nilai sejarah Injil Lukas bisa diandalkan, karena Lukas sangat hati-hati dan tepat dalam mencari sumber-sumber informasi yang benar.

g.Garis Besar Isi Injil Lukas
  I.     Luk 1:1-4           Pendahuluan Injil Lukas
 II.    Luk 1:5-2:52      Kedatangan Juruselamat
   A.  Luk 1:5-25         Pemberitahuan Kelahiran Yohanes
   B.  Luk 1:26-56       Pemberitahuan Kelahiran Yesus
   C.  Luk 1:57-80       Kelahiran Yohanes Pembaptis
   D.  Luk 2:1-20         Kelahiran Yesus
   E.   Luk 2:21-39       Yesus di Bait Allah Sebagai Seorang Bayi
   F.   Luk 2:40-52       Kunjungan Yesus ke Bait Allah Sebagai Seorang Anak
 III.   Luk 3:1-4:13      Persiapan bagi Pelayanan Juruselamat
   A.  Luk 3:1-20         Pemberitaan Yohanes Pembaptis
   B.  Luk 3:21-22       Pembaptisan Yesus
   C.  Luk 3:23-38       Silsilah Yesus
   D.  Luk 4:1-13         Pencobaan Yesus
 IV.   Luk 4:14-9:50    Pelayanan di Galilea
   A.  Luk 4:14-30       Permulaan Pelayanan Yesus dan Penolakan di Nazaret
   B.  Luk 4:31-44       Kapernaum: Wibawa Ilahi Yesus Dinyatakan
   C.  Luk 5:1-11         Penangkapan Ikan yang Ajaib
   D.  Luk 5:12-16       Penyembuhan Orang yang Sakit Kusta
   E.   Luk 5:17-26       Wewenang Yesus Ditantang
   F.   Luk 5:27-32       Juruselamat Orang-Orang Berdosa
   G.  Luk 5:33-6:49    Peresmian Tatanan Baru
   H.  Luk 7:1-8:56      Demonstrasi Kuasa Ilahi
   I.    Luk 9:1-6           Yesus Memberikan Kuasa kepada Murid-Murid-Nya
   J.    Luk 9:7-9           Herodes dan Yohanes Pembaptis
   K.  Luk 9:10-17       Memberi Makan Lima Ribu Orang
   L.   Luk 9:18-27       Pengakuan Petrus dan Tanggapan Yesus
   M.  Luk 9:28-50       Kemuliaan Juruselamat Dinyatakan
 V.    Luk 9:51-19:28  Pelayanan Selama Perjalanan Terakhir ke Yerusalem
   A.  Luk 9:51-10:37  Misi Penebusan Juruselamat
   B.  Luk 10:38-11:13            Petunjuk Khusus Yesus Mengenai Pelayanan dan Doa
   C.  Luk 11:14-14:35            Peringatan Yesus kepada Para Musuh dan Para Pengikut
   D.  Luk 15:1-32       Perumpamaan-Perumpamaan tentang yang Terhilang dan Ditemukan Kembali
   E.   Luk 16:1-17:10  Perintah-Perintah Kristus kepada Para Pengikut-Nya
   F.   Luk 17:11-19     Sembilan Orang Kusta yang Disembuhkan Namun Tak Berterima Kasih
   G.  Luk 17:20-18:14            Kedatangan Kembali Kristus Secara Mendadak Dinubuatkan
   H.  Luk 18:15-30     Juruselamat, Anak-Anak Kecil dan Seorang Pemimpin yang Kaya
   I.    Luk 18:31-19:28            Menjelang Akhir Perjalanan
 VI.   Luk 19:29-23:56            Minggu Penderitaan
   A.  Luk 19:29-48     Yesus Memasuki Yerusalem
   B.  Luk 20:1-21:4    Yesus Mengajar Setiap Hari di Bait Allah
   C.  Luk 21:5-38       Yesus Bernubuat tentang Kebinasaan Bait Allah dan Kedatangan-Nya Kembali
   D.  Luk 22:1-38       Persiapan-Persiapan Terakhir dan Perjamuan Malam
   E.   Luk 22:39-53     Getsemani dan Pengkhianatan
   F.   Luk 22:54-71     Pengadilan Yahudi
   G.  Luk 23:1-25       Pengadilan Romawi
   H.  Luk 23:26-49     Penyaliban
   I.    Luk 23:50-56     Penguburan
 VII. Luk 24:1-53       Kebangkitan Sampai Kenaikan
   A.  Luk 24:1-12       Pagi Kebangkitan
   B.  Luk 24:13-43     Penampakan Diri Tuhan yang Sudah Bangkit
   C.  Luk 24:44-53     Pesan-Pesan Perpisahan
2.2.4 Injil Yohanes
Injil Yohanes adalah salah satu kitab yang terdapat di Perjanjian Baru. Kitab ini memiliki gaya dan struktur yang membuatnya unik dan berbeda dengan ketiga Injil yang lain (Injil Markus, Injil Matius, Injil Lukas), meskipun begitu Injil ini tetap memuat wawasan peristiwa yang sama dengan ketiga Injil lainnya.InjilYohanes menekankan tentang keilahian YesusKristus, AnakAllah.Tidak ada Injil lain yang menekankan sifat kemanusiawian sekaligus keilahianNya dengan tegas dan jelas selain Injil ini.Waktu penulisannya diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M.Memang tidak disebutkan dengan jelas siapa yang menulis Injil ini, tetapi Yohanes anak Zebedeus adalah orang yang diperkirakan menulisnya.

a.      Penulis :

Menurut tradisi yang berkembang pada zaman Ireneus, seorang bapak gereja pada abad ke-2, penulis Injil ini adalah Yohanes bin Zebedeus, murid Yesus.[3] Tradisi yang dianut oleh gereja hingga sekarang juga menyamakan penulis Injil dengan "murid yang dikasihi Yesus".[3] Dalam seluruh Injil ini, nama Yohanes bin Zebedeus tidak disebutkan sama sekali, padahal menurut InjilSinoptik, murid-murid yang paling akrab dengan Yesus adalah Petrus, Yohanes bin Zebedeus, dan Yakobus bin Zebedeus (Matius 17:1;Markus 5:37;14:33); hal ini menunjukkan bahwa Yohanes sendirilah yang menuturkan kisah-kisah dalam Injil tersebut.

b.      Waktu dan Tempat Penulisan

Waktu penulisannya diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M.[2] Menurut Irenaeus, Injil Yohanes ditulis di Asia Kecil, yaitu di Efesus ketika pertumbuhan gereja mulai matang dan timbul kebutuhan akan ajaran yang lebih lanjut tentang kaidah iman.[2] Penemuan-penemuan arkeologi mengindikasikan Injil Yohanes memuat detail akurat mengenai Bait Allah di Yerusalem dan lingkungannya sebelum tahun 70 M (misalnya Yohanes 9:7; 10:22-23; 19:13) yang mendukung bahwa Injil ini ditulis sebelum tahun 70 M.

c.       Maksud Penulisan injil yohanes

Maksud Injil ini ditulis adalah untuk melawan Gnostikisme dengan mempertahankan suatu keyakinan (apologetic).[2]Yohanes menyatakan tujuan untuk tulisannya dalam 20:31, yaitu "supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya." Naskah kuno Yunani dari Yohanes memakai satu dari dua bentuk waktu untuk kata Yunani yang diterjemahkan "percaya", yaitu aorist subjunctive ("sehingga kamu dapat mulai mempercayai") dan present subjunctive ("sehingga kamu dapat terus percaya"). Jikalau Yohanes bermaksud yang pertama, ia menulis untuk meyakinkan orang yang tidak percaya untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan diselamatkan.
Kalau yang kedua, Yohanes menulis untuk menguatkan dasar iman supaya orang percaya dapat terus percaya kendatipun ada ajaran palsu, dan dengan demikian masuk dalam persekutuan penuh dengan Bapa dan Anak (bandingkan 17:3).Walaupun kedua tujuan ini didukung dalam kitab Yohanes, isi dari Injil ini pada umumnya mendukung yang kedua sebagai tujuan utama.Injil ini juga ditujukan bagi mereka yang memiliki minat terhadap filsafat.[2] Kisah-kisah yang terkandung dalam Injil Yohanes juga sengaja ditulis untuk melengkapi berita tentang kehidupan dan pekerjaan Yesus yang sudah ada pada masa itu dan yang sudah dinyatakan secara tertulis di dalam Injil-injil Sinoptis.
d.      Ayat-ayat Terkenal.
1.       Yohanes 1:1: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
2.       Yohanes 1:14: Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
3.       Yohanes 3:16: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
4.       Yohanes 14:6: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak Ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.

e.       Keunikan

·  Tidak pernah menyebut nama "Yohanes" bin Zebedeus, saudara Yakobus, yang merupakan salah satu 3 murid terkemuka YesusKristus
·  Menyebut "Yohanes Pembaptis" hanya dengan nama "Yohanes", padahal istilah "Pembaptis" dipakai di Injil-injil lain (justru untuk membedakan dengan Yohanes, murid Yesus).
·  Tidak pernah menyebut nama "Maria", yang melahirkan Yesus, tetapi selalu menggunakan istilah "ibu-Nya".
·  Menggunakan sekitar 90 istilah bahasa Yunani yang tidak dijumpai di Injil-injil lain.
2.3  Protestan Pada Masa Sekarang.
Eksklusivisme adalah sebuah prespektif yang memandang agama yang benar dan sah bagi keselamatan umat manusia dan dunia, dan sepenuhnya mengeliminir agama-agama lain sebagai jalan-jalan keselamatan.Posisi inilah yang umumnya di pertahankan kebanyakan orang Kristen Protestan. Paling tidak mereka hanya dapat maju sedikit ke inklusivisme, yang menerima kebenaran parsial agama-agama lain sejauh agama-agama lain ini mau di serap dan di tahklukan  ke dalam kekristenan yang di pandang sebagai agama yang paling sempurna dan memiliki kebenaran mutlak.
Pembaharuan pemikiran Kristen yang di haruskan oleh jaman dan konteks sosio-budaya yang berubah mengharuskan gereja berpaling dan menganut pluralisme. Pluralisme adalah sebuah perspektif, sebuah model relasional, yang memandang semua agama sebagai wahana ilahi yang sah dan unik untuk mendatangkan keselamatan, keselamatan yang mencangkup banyak di mensi: spiritual dan material, individual dan sosian, antropogis dan ekologis, pembebasan poltis dan pencerahan budi, kehidupan dimasa kini dan kehidupan dimasa yang akan dating, bumi dan surge, sjarah dan keabadian, kesajarnaan dan kesalehan.
Dengan demikian seorang pluralis adalah orang yang tidak memandang agamanya sendiri sebagai satu-satunya iman dan jalan keselamatan tunggal, yang satu-ssatunya mengungguli semua agama lainnya.Pluralisme adalah sebuah model yang dapat dianut dan di kembangkan oleh semua agama sebab semua agama memiliki sumber-sumber di dalam tradisi mereka sendiri untuk mengadopsi model pluralis.


2.4 Pedoman Praktis Membaca Alkitab
Sebenarnya tidak ada cara baku dan yang paling baik dalam mempelajari ALKITAB. Sebagian orang merasa cocok dengan cara yang satu dan sebagian lainnya tumbuh dengan cara yang lain. Kita erlu menemukan cara yang paling sesuai dengan kebutuhan rohani kita sendiri. Akan tetapi setidaknya ada beberapa pedoman praktis yang sedikit banyak bisa berlaku di berbagai cara yang dapat kita temukan. Semoga pedoman ini bermanfaat bagi pembaca.
1.      Sediakan waktu khusus secara rutin. Beberapa orang memilih pagi hari, yang lain memilih malam hari, dan tidak sedikit yang memilih waktu khusus di tengah kesibukan siang hari. Saat rutin ini dibutuhkan, Sebab pembacaan Alkitab merupakan kebutuhan rohani yang harus dipelihara terus-menerus. Anda tidak harus menyediakan waktu berjam-jam untuk berdoa dan membaca Alkitab, 15-30 menit per hari sudah sangat memadai.
2.      Doa adalah bagian terpenting dari pembacaan Alkitab, sebab yang tengah kita lakukan adalah berkomunikasi dengan Allah. Kita membaca Alkitab dalam rangka mendengarkan suara Allah bagi kita. Doa adalah sarana yang kita miliki juga untuk berbicara kepada Allah dan mendengarkan suara Allah. Karena itu, mulailah dan akhirilah pembacaan Alkitab dengan doa. Pakailah kesempatan berdoa ini juga untuk menaikkan doa-doasyafaat bagi dunia, alam semesta, gereja, keluarga,dan orang-orang lain.
3.      Bacalah Alkitab setiap hari dengan menggunakan daftar bacaan yang diterbitkan oleh LAI atau leh penerbit lain Daftar bacaan tersebut biasanya disusun secara khusus dan terencana, untuk membantu pembaca untuk menggumuli Alkitab secara serius.
4.      Bacalah teks hari ini secara perlahan. Jangan hanya sekedar memenuhu ‘kewajiban’ untuk membaca Alkitab. Nikmatilah saat pembacaan. Jika perlu, ulangi beberapa kali. Resapilah saat diman Allah berbicara kepada anda.
5.      Ambillah saat hening untuk merenungkan teks yang sudah and abaca. Ijinkanlah ia bicara kepada hati dan fikiran anda.
6.      Setelah itu barulah anda bisa mengajukan pertanyaan yang sangat penting :
a.       Apa yang aku pelajari tentang siapa Allah dan karya Allah?
b.      Apakah pesan Alkitab bagiku hari ini: teladan, perintah, nasihat, peringatan?
7.      Kadang-kadang teks yang and abaca tidak relevan secara langsung dengan kehidupan anda, atau ada kalnya teks yang ad abaca tidak anda mengerti dengan baik. Tidak uah khawatir. Hal itu wajar. Mungkin sekali apa yang tidak anda mengerti hari ini dapat anda pahami di kemudian hari. Untuk itu ada baiknya anda mencatat apa yang anda dapatkan sebagai pesan hari ini ataupun pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab. Anda dapat menanyakannya kepada pembimbing rohani anda atau mencari bacaan yang dapat memberikan jawaban
Ada kalanya anda kehilangan kesempatan untuk berdoa dan membaca Alkitab pada hari-hai tertentu.Jangan merasa bersalah.Pembacaan Alkitab yang rutin memang disarankan, namun kebiasaan itu tidak perlu dipahami sebagai hokum yang membuat anda bersalah jika tidak melakukannya pada saat tertentu.Anda bisa melakukannya di hari berikutnya.






BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasarkan pada ajaran, hidup, sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus atau isa Almasih.Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa.Dalam perjalanan Yesus, Yesus pernah di khianati oleh pengikutnya yang bernama Yudas. Saat Yesus bersama rasul-rasulnya pergi ke taman Getsemani.
Protestan pada jaman sekarang dilihat dari Eksklusivisme yang merupakan sebuah prespektif yang memandang agama yang benar dan sah bagi keselamatan umat manusia dan dunia, dan sepenuhnya mengeliminir agama-agama lain sebagai jalan-jalan keselamatan.Posisi inilah yang umumnya di pertahankan kebanyakan orang Kristen Protestan. Paling tidak mereka hanya dapat maju sedikit ke inklusivisme, yang menerima kebenaran parsial agama-agama lain sejauh agama-agama lain ini mau di serap dan di taklukan  ke dalam kekristenan yang di pandang sebagai agama yang paling sempurna dan memiliki kebenaran mutlak.
3.2 Saran-Saran
1. Sebagai umat yang beragama hendaknya kita harus saling toleransi dengan agama lain dan tidak membedakan yang satu dengan agama lainnya, Karen setiap orang mempunyai keyakinan sendiri dalam meyakini TuhanNya masing-masing dan cara melaksanakan ibadah dengan TuhanNya.
2. Mempelajari lebih dalam tentang agama-agama merupakan hal yang penting karena denganm adanya pemahaman itu maka sedikit kemungkinan terjerumus dalam penilaian negarif terhadap agama lain. Selain itu, semakin memantapkan terhadap keyakinan yang sudah kita yakini.



DAFTAR PUSTAKA

2007.Alkitab.Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia
Perjanjian baru.Bogor: The Gideons International