AGAMA KRISTEN PROTESTAN
Oleh : Kelompok 3
1.
Ni
Nyoman Tri Utami (12.1.1.1.1.181)
2.
I
Gede Wahyu Kartana Waisnawa (12.1.1.1.1.183)
3.
Ni
Made Wulan Purnami (12.1.1.1.1.193)
4.
Ana
Yuliastuti (12.1.1.1.1.194)
5.
Ni
Komang Hapy Hari (12.1.1.1.1.195)
6.
Ni
Made Pika Risma Suryantini (12.1.1.1.1.263)
7.
Sang
Ayu Putu Candra Dewi (12.1.1.1.1.281)
FAKULTAS DHARMA ACARYA
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI
DENPASAR
2015
KATA PENGANTAR
Om
Swastyastu
Puji
syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Ilmu Perbandingan Agama ini dengan tepat waktu.
Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Ilmu Perbandingan
Agama. Disamping itu tugas ini juga memiliki tujuan agar para pembaca dapat
mengetahui tentang Agama Kristen Protestan.
Dan tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.
Mengingat
dalam penulisan karya tulis ini tentunya tidak luput dari segala kekurangan.
Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami
harapkan. Akhirnya dengan segala kekurangan yang ada, kami tetap berharap
semoga karya tulis ini dapat bermanfat bagi para pembaca.
Om Santih, Santih, Santih, Om
Denpasar, 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang................................................................................................................... 1
1.2.Rumusan
Masalah.............................................................................................................. 2
1.3.Tujuan................................................................................................................................. 3
BAB
II PEMBAHASAN
2.1.
Perjalanan Yesus Kristus................................................................................................... 4
2.2.
Gambaran Umum Perjanjian Baru..................................................................................... 7
2.2.1. Injil Matiu................................................................................................................. 8
2.2.2. Kitab Injil
Markus..................................................................................................... 11
2.2.3. Kitab Injil
Lukas....................................................................................................... 14
2.2.4. Injil Yohanes............................................................................................................. 20
2.3. Protestan
Pada Masa Sekarang.......................................................................................... 23
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan............................................................................................................................ 24
3.2
Saran-Saran......................................................................................................................... 24
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada abad ke-16Agama
Katholik memberikan
kekuasaan yang begitu besar kepada Paus Leo
X dan itu menimbulkan banyak masalah.Banyak ketidakpuasan dari kalangan
raja-raja yang merasa tersaingi khususnya dalam hal kekayaan dan kekuasaan.
Disamping itu beberapa faktor lain seperti faktor ekonomi, politik,
nasionalisme, dan keprihatinan yang semakin meningkat terhadap penyalahgunaan
wewenang gereja, semua itu memang peranan penting terhadap timbulnya perpecahan
agama Katolik. Puncak krisis gereja Katolik Roma adalah ketika Paus Leo X mengadakan penjualan surat-surat penebusan
dosa secara besar-besaran untuk mengisi kas gerejanya. Ulah Paus Leo X
dalam menjual surat penebusan dosa ini ditentang oleh seorang pendeta bernama
Luther (1483-1546 M). Dua tokoh gereja lainnya yaitu Zwingli (1484-1531M), dan
Jhon Calvin (1509-1564 M) mengikuti langkah Luther untuk menentang gereja
dengan mengadakan gerakan yang dikenal dengan “Reformasi”.Reformasi Protestan
atau gerakan reformasi umat Kristiani Eropa telah menjadikan Protestantisme
sebuah sekte tersendiri dalam Agama Kristen pada masa itu. Gerakan ini bermula
pada 1517 tatkala Martin Luther mempublikasikan Sembilan Puluh Lima Tesis, dan
berakhir pada 1648 dengan Perjanjian Westphalia yang meredakan Perang agama di
Eropa.Reformasi Protestan lahir sebagai sebuah upaya untuk mereformasi Gereja
Katolik, diprakarsai oleh umat Katolik Eropa Barat yang menentang hal-hal yang
menurut anggapan mereka adalah doktrin-doktrin palsu dan malapraktik gerejawi khususnya ajaran dan penjualan
indulgensi, serta simoni, jual-beli jabatan rohaniwan yang menurut para
reformator merupakan bukti kerusakan sistemik hirarki Gereja, termasuk Sri
Paus. Para pendahulu Martin Luther mencakup John Wycliffe dan Jan Hus, yang
juga mencoba mereformasi Gereja Katolik. Reformasi Protestan berawal pada 31
Oktober 1517, di Wittenberg, Saxonia, tatkala Martin Luther memakukan Sembilan
Puluh Lima Tesis mengenai Kuasa dan Efikasi Indulgensi pada daun pintu Gereja
Semua Orang Kudus (yang berfungsi sebagai papan-pengumuman universitas pada
masa itu), tesis-tesis tersebut memperdebatkan dan mengkritisi Gereja dan Sri
Paus yang berkonsentrasi pada penjualan indulgensi-indulgensi dan
kebijakan-kebijakan doktrinal mengenai Purgatorium, Pengadilan Partikular,
Mariologi (devosi pada Maria, ibunda Yesus), perantaraan-doa dan devosi pada
Orang-Orang Kudus, sebagian besar sakramen, keharusan selibat (tidak menikah)
bagi rohaniwan, termasuk monastisisme, dan otoritas Sri Paus.
Reformator-reformator lain, seperti Ulrich Zwingli, segera mengikuti teladan
Martin Luther.
Akan
tetapi selanjutnya para reformator berselisih faham dan memecah-belah
pergerakan mereka menurut perbedaan-perbedaan doctrinal-pertama-tama antara
Luther dan Zwingli, kemudian antara Luther dan John Calvin-akibatnya
terbentuklah denominasi-denominasi Protestan yang berbeda-beda dan saling
bersaing dan seperti Lutheran, Reformed, Puritan, dan
Presbiterian. Masing-masing denominasi merasa paling benar. Sebab, proses,
dan akibat reformasi agama berbeda-beda di tempat-tempat lain; Anglikanisme
muncul di Inggris dengan Reformasi Inggris, dan banyak denominasi Protestan
yang muncul dari denominasi-denominasi Jerman. Para reformator turut
mempercepat laju Kontra Reformasi dari Gereja Katolik.Reformasi Protestan
disebut pula Reformasi Jerman atau Revolusi Protestan.
Reformasi ini tidak berhenti di situ.orang-orang kristen protestan lalu membuang beberapa kitab dari bible milik katolik. Bagi pihak protestan kitab-kitab deuterokanonika itu tidak dianggap sebagai firman Tuhan.
Reformasi ini tidak berhenti di situ.orang-orang kristen protestan lalu membuang beberapa kitab dari bible milik katolik. Bagi pihak protestan kitab-kitab deuterokanonika itu tidak dianggap sebagai firman Tuhan.
Tentang
surat indulgensi: Sebenarnya surat ini hanyalah surat bahwa seseorang telah
melakukan perbuatan kasih yang dinyatakan dalam partisipasinya untuk turut
membangun Rumah Allah. Untuk mendapatkan indulgensi, maka seseorang harus
melakukan pengakuan dosa yang mensyaratkan penyesalan, serta doa pribadi. Kalau
di dalam Gereja non-Katolik, seseorang hanya dengan doa dan penyesalan dapat
mengaku dosa kepada Tuhan secara langsung dan mendapatkan pengampunan, maka
dalam proses indulgensi ini seseorang harus melakukan semua itu (doa dan
penyesalan) ditambah dengan pengakuan dosa dan perbuatan kasih.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perjalanan Yesus
Kristus?
2. Apasajakah isi dari Alkitab
(Perjanjian Baru)?
3. Bagaimanakah Protestan pada masa
sekarang?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perjalanan Yesus
Kristus.
2. Untuk mengetahui isi dari Alkitab
(Perjanjian Baru).
3. Untuk mengetahui Protestan pada
masa sekarang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perjalanan
Yesus Kristus
Malaikat Gabriel
diutus kepada seorang gadis yang baik bernama Maria. Gabriel berkata kepada
Maria bahwa ia akan mendapat seorang anak yang akan memerintah sebagai raja
selama-lamanya. Saat sedang mengandung Maria dan Yusuf pergi ke Betlehem. Tapi ketika ia dan Maria tiba di
sana, tidak ada lagi tempat penginapan bagi mereka. Jadi mereka terpaksa
mengungsi ke sebuah kandang.Dan pada hari itu Maria melahirkan Yesus dan
tiba-tiba cahaya yang sangat terang bersinar sekeliling mereka. Itu tidak lain
dari seorang malaikat, gembala-gembala itu sangat ketakutan. Tapi malaikat itu
berkata: ‘Jangan takut! Ada kabar baik untuk kalian.Hari ini, di Betlehem,
Kristus Tuhan itu telah lahir.Ia akan menyelamatkan orang-orang! Kalian akan
menemuinya dibungkus dengan lampin dan berbaring dalam palungan.’Tiba-tiba
banyak malaikat datang dan mulai memuji-muji Allah.Maka segera gembala-gembala
ini pergi untuk melihat Yesus, dan sekarang mereka telah menemukannya. Setelah
Yesus berumur kira-kira 30 tahun Yesus dibaptis oleh
Yohanes, Yohanes
membaptis Yesus karena Yesus datang dan meminta Yohanes membaptis dia. Sebelum
Yesus menemui Yohanes di sini, tadinya ia bekerja sebagai tukang kayu. Tukang
kayu membuat barang-barang dari kayu, seperti meja dan kursi dan juga bangku.
Yusuf suami Maria juga tukang kayu, dan ia mengajar Yesus menjadi tukang kayu,
Tetapi Yehuwa mengutus Putranya ke bumi bukan untuk menjadi tukang kayu. Ada
pekerjaan istimewa yang harus ia lakukan, dan waktunya telah tiba bagi Yesus
untuk mulai melakukannya. Jadi untuk memperlihatkan bahwa ia telah datang untuk
melakukan kehendak Bapanya, Yesus meminta Yohanes membaptis dia. Ya, Allah
senang, sebab setelah Yesus keluar dari air, suara dari surga mengatakan:
‘Inilah Putraku, yang Aku perkenan.’ Juga, seakan-akan surga terbuka dan burung
merpati ini turun atas Yesus.Tetapi itu bukan burung merpati yang
sungguh-sungguh.Hanya kelihatan saja seperti burung merpati.Sesungguhnya itu
adalah roh suci Allah.
Sekarang banyak yang harus dipikirkan oleh Yesus, maka ia pergi
ke tempat yang sunyi selama 40 hari. Di sana Setan datang kepadanya. Tiga kali
Setan mencoba mempengaruhi Yesus untuk melakukan sesuatu yang bertentangan
dengan hukum-hukum Allah.Tetapi Yesus tidak mau melakukannya.Setelah itu Yesus
kembali dan bertemu dengan beberapa orang lelaki yang menjadi pengikutnya atau
murid-muridnya yang pertama.Beberapa dari mereka bernama Andreas, Petrus (juga
dipanggil Simon), Filipus dan Natanael (juga disebut Bartolomeus).Yesus bersama
murid-murid yang baru ini berangkat menuju distrik Galilea. Di Galilea mereka
berhenti di kota kediaman Natanael yaitu Kana. Dalam perjalanan hidupnya Yesus
pernah melakukan berbagai keajaiban salah satunya menghidupkan seorang anak
gadis dari kematiannya.Ayah
anak gadis ini seorang yang terkemuka bernama Yairus.Suatu hari putrinya jatuh
sakit, dan harus berbaring di tempat tidur.Tetapi anak itu tidak bertambah
baik.Ia malah makin sakit dan parah. Yairus dan istrinya sangat cemas, sebab
kelihatannya anak mereka akan mati. Ia satu-satunya anak perempuan mereka. Maka
Yairus pergi mencari Yesus.Ia telah mendengar mujizat-mujizat yang Yesus
lakukan.Ketika Yairus menemukan Yesus, ada banyak sekali orang sekeliling
Yesus. Tetapi Yairus berusaha menerobos orang banyak itu dan ia jatuh
tersungkur di depan kaki Yesus. ’Anakku perempuan sakit parah,’ ia berkata.
’Tolonglah datang dan menyembuhkan dia,’ ia memohon. Yesus berkata bahwa ia
akan datang. Tetapi pada waktu itu datang orang membawa pesan.‘Jangan lagi
menyusahkan Yesus,’ katanya kepada Yairus.‘Anak perempuanmu itu sudah mati.’
Yesus kebetulan mendengarnya dan berkata kepada Yairus: ‘Jangan takut, ia akan
baik nanti.’Ketika akhirnya mereka sampai di rumah Yairus, orang-orang di sana
sudah menangis karena sangat sedih. Tapi Yesus berkata: ‘Janganlah menangis.
Anak itu tidak mati.Ia hanya tidur.’Tapi mereka tertawa dan mengejek Yesus,
sebab mereka tahu anak gadis itu sudah mati.Kemudian Yesus membawa ayah dan ibu
gadis serta ketiga rasulnya ke dalam kamar tempat anak itu terbaring. Yesus
memegang tangannya dan berkata: ‘Bangunlah!’ Dan anak itu menjadi hidup,
sebagaimana kaulihat di sini. Dan ia bangun dan mulai berjalan-jalan! Itulah
sebabnya ibu dan ayahnya begitu bahagia, sangat bahagia.Ini bukan orang yang
pertama yang Yesus bangkitkan dari antara orang mati. Yang pertama disebutkan
dalam Alkitab adalah putra seorang janda yang tinggal di kota Nain. Kemudian,
Yesus juga membangkitkan Lazarus, saudara Maria dan Marta, dari antara orang
mati.Tidak hanya menghidupkan orang dari kematian Yesus juga pernah
menyembuhkan orang yang buta.
Yesus
pernah di khianati oleh pengikutnya yang bernama Yudas. Saat Yesus bersama
rasul-rasulnya pergi ke taman Getsemani. Pada saat itu juga suara gaduh orang
banyak kedengaran. Lihat! orang-orang itu datang dengan pedang dan pentung! Dan
mereka membawa obor supaya terang.Ketika mereka makin dekat, seseorang maju
dari kelompok orang banyak itu dan datang langsung kepada Yesus.Ia mencium
Yesus, seperti yang dapat kaulihat. Orang itu adalah Yudas Iskariot! Mengapa ia
mencium Yesus?
Yesus bertanya: ‘Yudas,
dengan ciumankah engkau mengkhianati aku?’ Ya, ciuman itu merupakan tanda.Itu
memberitahu orang-orang yang datang bersama Yudas bahwa inilah Yesus, orang
yang mereka cari.Maka musuh-musuh Yesus melangkah maju untuk menangkap dia.
Tetapi Petrus tidak mau membiarkan mereka membawa Yesus tanpa perlawanan.Ia
menghunus pedang yang ia bawa dan ia menyerang orang yang ada di dekatnya.
Pedang itu tidak
mengenai kepala orang itu dan hanya menetak telinga kanannya. Tapi Yesus
mengambil telinga orang itu dan memulihkannya.Yesus berkata kepada Petrus:
‘Sarungkanlah pedangmu. Apakah kau pikir aku tidak dapat meminta ribuan
malaikat kepada Bapaku untuk menyelamatkan aku?’ Ya, Yesus dapat memintanya!
Tetapi Yesus tidak meminta kepada Allah untuk mengirim satu malaikat pun, sebab
ia tahu bahwa saatnya sudah tiba bagi musuh-musuhnya untuk membawa dia. Maka ia
membiarkan mereka menggiring dia.
Ketika
Yesus dibawa oleh musuhnya rasul-rasulnya melarikan diri.Mereka membiarkan
Yesus sendirian bersama musuh-musuhnya, sebab mereka ketakutan.Tetapi rasul
Petrus dan Yohanes tidak pergi terlalu jauh. Mereka berjalan mengikuti untuk
melihat apa yang akan terjadi atas Yesus.Imam-imam membawa Yesus kepada Hanas
yang sudah tua, yang sampai tahun itu menjadi imam besar. Orang banyak itu
tidak lama di sana. Selanjutnya mereka membawa Yesus ke rumah Kayafas, yang
sekarang menjadi imam besar.Banyak pemimpin agama yang telah berkumpul di
rumahnya.
Di rumah Kayafas ini
mereka mengadakan pemeriksaan.Orang-orang lain dibawa masuk untuk mengatakan
dusta tentang Yesus. Pemimpin-pemimpin agama dengan sepakat mengatakan: ‘Yesus
harus dibunuh’ Kemudian mereka meludahi mukanya, dan meninjunya.
Sementara semuanya ini
berlangsung, Petrus ada di luar di halaman rumah. Malam itu dingin, dan karena
itu orang-orang di situ membuat api unggun. Pada waktu mereka menghangatkan
badan di sekeliling api itu, seorang pelayan perempuan memandang Petrus, dan
berkata: ‘Orang ini tadinya juga bersama Yesus.’‘Tidak, saya tidak bersama
dia!’ jawab Petrus.Tiga kali orang-orang berkata kepada Petrus bahwa ia bersama
Yesus. Tetapi setiap kali Petrus mengatakan bahwa itu tidak benar. Ketiga
kalinya Petrus mengatakannya, Yesus berpaling dan memandang dia. Petrus merasa
sangat menyesal karena telah mengatakan dusta, dan ia pergi menangis.
Matahari
mulai terbit pada hari Jumat pagi, dan imam-imam membawa Yesus ke tempat
pertemuan besar, balai Sanhedrin. Di sini mereka membahas apa yang akan mereka
lakukan atas dia. Mereka membawanya kepada Pontius Pilatus, penguasa distrik
Yudea.‘Dia orang jahat,’ imam-imam berkata kepada Pilatus.‘Ia harus dibunuh.’
Setelah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Yesus, Pilatus berkata: ‘Saya
tidak menemukan sesuatu kesalahan padanya.’ Kemudian Pilatus mengirim Yesus
kepada Herodes Antipas. Herodes adalah penguasa di Galilea, tapi ia tinggal di
Yerusalem. Herodes pun tidak dapat menemukan sesuatu perbuatan salah pada diri
Yesus, maka ia mengirim dia kembali kepada Pilatus.
Pilatus
ingin melepaskan Yesus. Tetapi musuh-musuh Yesus ingin supaya seorang tahanan
lain dilepaskan dari penjara. Orang ini bernama Barabas seorang perampok.Kini
sudah kira-kira tengah hari ketika Pilatus membawa Yesus ke luar.Ia berkata
kepada orang banyak itu: ‘Lihat! Rajamu!’ Tapi imam-imam kepala berteriak:
‘Singkirkan dia! Bunuh dia!’Maka Pilatus melepaskan Barabas, dan mereka membawa
Yesus untuk dibunuh.Hari Jumat siang Yesus dipakukan pada tiang.Kau tak dapat
melihat pada gambar, tetapi di sebelah kiri dan kanan Yesus dua orang penjahat
juga dibunuh pada tiang. Tidak lama sebelum Yesus mati, salah seorang dari
penjahat itu berkata kepadanya: ‘Ingatlah aku apabila engkau tiba dalam
kerajaanmu.’ Dan Yesus menjawab: ‘Aku berjanji bahwa engkau akan bersama-sama
dengan aku dalam Firdaus.’ Setelah kematian Yesus selama tiga hari datanglah ke
ajaiban dimana Yesus kembali hidup setelah tiga hari kematiannya.
2.2 Gambaran Umum Perjanjian Baru
Perjanjian Baru adalah
dokumen kuno kemanusiaan yang paling terpercaya.Integritas isinya lebih pasti
daripada tulisan-tulisan Plato.Ada alasan-alasan kuat
untuk percaya pada daftar kitab-kitab Perjanjian Baru pada masa sekarang.Gereja
menerima kitab-kitab Perjanjian Baru hampir sesegera setelah kitab-kitab itu
ditulis.Penulis-penulisnya adalah sahabat-sahabat Yesus atau
pengikut-pengikutNya yang baru, orang-orang yang Yesus percayakan kepadanya
kepemimpinan gereja mula-mula.Penulis Injil Matius dan Yohanes adalah beberapa
pengikut Yesus yang paling dekat.Markus dan Lukas adalah rekan-rekan para
Rasul, yang memiliki akses kepada cerita-cerita para Rasul tentang hidup Yesus.
Isi kitab-kitab Perjanjian
Baru serasi dengan ribuan saksi yang telah melihat untuk diri mereka sendiri.
Sementara kitab-kitab yang lain ditulis ratusan tahun kemudian (contohnya Injil
Yudas, ditulis oleh sekte Gnostik sekitar 130-170 Masehi, jauh sebelum Yudas
wafat). Injil Tomas, ditulis sekitar 140 Masehil. Pada tahun 367 Masehi,
Athanasius secara resmi menyusun daftar 27 kitab Perjanjian Baru (daftar yang
sama yang kita miliki sekarang).
NO
|
NAMA
KITAB/SURAT
|
JUMLAH
|
BAGIAN
KITAB/SURAT
|
1.
|
Injil
|
4
|
1.
Injil Matius
2.
Injil Markus
3.
Injil Lukas
4.
Injil Yohanes
|
2.
|
Kitab Sejarah Gereja
|
1
|
Kisah para Rasul
|
3.
|
Surat-Surat Paulus
|
14
|
1.
Surat Paulus kepada Jemaat di Roma
2.
Surat Paulus yang pertama kepada Jemaat di
Korintus
3.
Surat Paulus yang ke dua kepada Jemaat di
Korintus
4.
Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia
5.
Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus
6.
Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi
7.
Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose
8.
Surat Paulus yang pertama kepada Jemaat di
Tesalonika
9.
Surat Paulus yang ke dua kepada Jemaat di
Tesalonika
10. Surat
Paulus yang pertama kepada Jemaat di Timotius
11. Surat
Paulus yang ke dua kepada Jemaat di Timotius
12. Surat
Paulus kepada Titus
13. Surat
Paulus kepada Filemon
14. Surat
kepada orang Ibrani
|
4
|
Surat-Surat Am/Non Pauls
|
7
|
1.
Surat Yakobus
2.
Surat Petrus yang pertama
3.
Surat Petrus yang ke dua
4.
Surat Yohanes yang pertama
5.
Surat Yohanes yang ke 2
6.
Surat Yohanes yang ke 3
7.
Surat Yudas
|
5
|
Kitab Wahyu
|
1
|
Kitab Wahyu kepada
Yohanes
|
Segera sesudahnya, Jerome
dan Agustinus menyebarkan daftar yang sama ini. Daftar ini, bagaimanapun juga,
bukanlah kebutuhan utama oang-orang Kristen. Sejumlah besar gereja telah
mengenali dan menggunakan daftar kitab-kitab yang sama sejak abad pertama setelah
Kristus. Seraya gereja bertumbuh melampaui daerah-daerah berbahasa Yunani dan
perlunya menterjemahkan kitab-kitab Injil, dan seraya sekte-sekte pecahan mulai
muncul dengan kitab-kitab suci mereka sendiri, menjadi sangat penting untuk
memiliki suatu daftar yang jelas. Berikut ini merupakan penjelasan Kitab Injil
pada Perjanjian Baru :
2.2.1 Injil Matius
Injil Matius adalah satu diantara empat injil
Perjanjian Baru. Injil secara tradisi disalin dalam urutan dengan Matius
terlebih dahulu, disusun dengan Markus , Lukas, dan Yohanes. Bersama-sama injil
Markus dan Lukas, Injil ini digolongkan Injil Sinoptis.Kitab Matius mempunyai
amanat tentang “Kabar baik” bahwa Yesus adalah Raja penyelamat yang dijanjikan
oleh Tuhan, ini dapat terlihat melalui contoh Doa Bapa Kami. Memalui kerajaan
Allah inilah Yesus Kristuts akan memulihkan kondidsi bumi dan kehidupan umat
manusia. Oleh karena itu, hal inilah yang akan menjadi kesaksian bagi semua
bangsa, barulah akhir system dunia berakhir. Melalui Yesusu itulah Tuhan menepati
apa yang telah dijanjikan-Nya didalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya.
Sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang yahudi, namun
kabar baik itu bukanlah untuk bangsa yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia.
a.
Waktu
Penulisan dan Tema
Dalam Injil ini hanya terdapat sedikit fakta yang
dapat menunjukkan kapan tulisan ini dibuat sehingga tanggal dan tempat Injil
ini berasal tidak dapat dipastikan. Beberapa ahli konservatif memiliki alasan
kuat untuk memperkirakan bahwa Injil tersebut ditulis sebelum Yerusalem
dihancurkan , antara tahun 60-65. Ketika Mtius berada di Palestina, atau
Antiokia di Siria, meskipun ada pakar liberal yang memperkirakan antara tahun
180 dan 200. Semua ahli sepakat bahwa tulisan-tulisan Ignatius merujuk, namun itu
tidak mengutip langsung Injil Matius , yang berartin Injil ini sudah sudah
selesaiditulis pada awalabad ke- 2 Masehi.
Penemuan naskah-naskah papirus, "The Oxford
Papyri", oleh Prof. Casten Peter Thiede, memberi bukti kuat bahwa Injil
Matius ditulis sebelum tahun 65 M. Di antara naskah-naskah tersebut ditemukan 3
lembar yang berisi ayat-ayat dari Injil Matius pasal 26, tentang pengurapan
Yesus di rumah Simon, orang lepra di Betania, dan pengkhianatannya oleh Yudas
Iskariot. Di antara naskah-naskah itu juga ditemukan surat dari seorang petani
bernama Harmiysis yang mengajukan banding pada pengadilan Romawi untuk menambah
jumlah ternaknya dengan menyebut tanggal "tahun ke-12 kaisar Nero, Epeieph
30." atau pada penanggalan Gregorian, 24 Juli 65/66 M. Beberapa sarjana
Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan
ahli-ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil
Markus.
b.
Injil
Matius Sebagai Injil Yang Pertama Kali Ditulis
Selama 1500 tahun pertama Kekristenan, Gereja secara
mutlak meyakini bahwa keempat Injil itu dalam sejarahnya ditulis sesuai urutan
yang didapati dalam kanon Alkitab: Matius yang pertama, Markus kedua, Lukas
ketiga, dan Yohanes yang terakhir dari semuanya. Alasan mempercayai bahwa Injil
Matius ditulis terdahulu cukup sederhana: kesaksian dari para saksi kuno yang
menegaskan bahwa Injil Matius yang pertama ditulis dan juga ditulis dalam
bahasa Ibrani/Aram. Santo Agustinus menulis demikian:
"Maka, keempat penulis Injil tersebut yang namanya
mendapatkan penyebaran yang menakjubkan ke seluruh dunia, dan yang jumlahnya
telah ditetapkan hanya empat, ...diyakini telah menulis dalam urutan sebagai
berikut: pertama Matius, kemudian Markus, ketiga Lukas, terakhir Yohanes."
"Dari keempatnya, jika benar, hanya Matius yang
dicatat telah menulis dalam bahasa Ibrani; yang lain dalam bahasa Yunani. Dan
bagaimanapun mereka nampaknya masing-masing memegang urutan pengisahan
tertentu, hal ini tentunya tidak dapat dianggap bahwa masing-masing penulis memilih
untuk menulis dengan mengacuhkan apa yang telah dilakukan para
pendahulunya."
Ada pula alasan lain mengapa Matius mungkin
merupakan yang pertama menuliskan Injil Kristus - ia memiliki kertas dan tinta!
Para Rasul lain kebanyakan adalah para nelayan. Matius adalah seorang pemungut
cukai, artinya ia merupakan pencatat pembukuan dan akuntan keuangan. Pada masa
di mana penulisan, kertas perkamen, dan tinta adalah komoditi langka, sangat
tepat jika seorang Rasul yang mempunyai akses pada hal-hal tersebut merupakan
yang pertama menuliskan riwayat kehidupan Kristus.
c.
Ayat-ayat
Terkenal Dalam Matius
1. Matius
5-7: Khotbah di bukit, yang berisi antara lain:
-Matius 5:44: "Tetapi Aku
(Yesus) berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu."
Matius 6:9-13: Doa Bapa Kami
-Matius 6:33: "Tetapi carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu."
-Matius 7:12: (Etika timbal balik)
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah
demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para
nabi.
2. Matius
28:18-20: (Amanat Agung) Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku
telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman."
d.
Ciri-ciri
Injil Matius
Tujuh
ciri utama menandai Injil ini:
1.
Kitab ini merupakan Injil yang mencolok
sifat ke-Yahudiannya.
2.
Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang
penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka
pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang
baru bertobat.
3.
Kelima ajaran utama berisi materi yang
terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus:
-selama pelayanan-Nya di Galilea dan
-mengenai hal-hal terakhir (eskatologi).
4.
Injil ini secara khusus menyebutkan
peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan Perjanjian Lama jauh lebih
banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru.
5.
Kerajaan Sorga/Kerajaan Allah disebutkan
dua kali lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru.
6.
Matius menekankan:
standar-standar kebenaran dari Kerajaan
Allah (Mat 5-7)
-kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit,
setan-setan, dan bahkan kematian; dan
-kejayaan kerajaan itu pada masa depan dalam
kemenangan yang mutlak pada akhir zaman.
Hanya Injil ini yang menyebutkan atau
menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian
hari (Mat 16:18; Mat 18:17).
2.2.2
Kitab Injil Markus
Penulis : Rasul Markus.
Tahun : Sekitar tahun 50 Masehi.
Injil Markus adalah Injil kedua di
bagian Perjanjian
Baru dalam AlkitabKristen. Meskipun ini
merupakan kitab kedua, banyak pakar menganggap kitab ini sebagai kitab yang
ditulis paling awal di antara kitab-kitab di Perjanjian Baru. Injil Markus, bersama-sama dengan Injil Matius dan Injil Lukas seringkali disebut sebagai Injil Sinoptik, karena kemiripan isi ketiga buku tersebut. Secara tradisi,
Markus dipercaya menulis buku ini antara tahun 64-67. Menurut tulisan Agustinus dari Hippo, gereja mula-mula berpendapat bahwa
Injil ini ditulis setelah Matius menulis Injil Matius, namun sejumlah sejarawan modern berpendapat bahwa Injil
Markus merupakan Injil yang paling awal ditulis, dan kedua Injil Sinoptik
lainnya menggunakan Injil Markus sebagai sumber mereka.
a.
Tujuan
Supaya dengan mengenal isi kitab
Injil Markus orang-orang Kristen mengerti, bahwa Yesus Kristus adalah Mesias,
Juru selamat, Raja yang dijanjikan, yang diutus Allah sebagai penggenapan
buatan para nabi dalam kitab Perjanjian Lama.
Penerima: Orang-orang Kristen dari bangsa bukan Yahudi. (Dan
juga setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
b.
Ajaran-ajaran
utama dalam Kitab Injil Markus
Hamba yang setia ini melaksanakan tugas pelayanannya
a. Pasal Mr 1:35
Nats ini menceritakan bagaimana Hamba itu memulai pelayanan/tugas-Nya
dengan berdoa.Hal ini juga mengajarkan agar setiap orang percaya
selalu memulai tugas dan pekerjaannya dengan memohon pimpinan Tuhan.
b. Pasal Mr 10:45
Nats ini menyatakan bahwa Hamba itu datang bukanlah untuk dilayani,
tetapi untuk melayani dengan menyerahkan nyawa-Nya menjadi tebusan
dosa manusia. Hal ini mengajarkan kepada setiap orang Kristen untuk
memberikan pelayanan kepada Allah, yaitu dengan memberitakan Injil dan
melayani di dalam gereja.
Hamba yang
setia memberikan dirinya mengalami penderitaan dan kematian dalam melaksanakan
tugasnya
Nats ini menjelaskan bagaimana Hamba itu melayani dengan
penuh kesetiaan, walaupun harus mengalami penderitaan bahkan sampai kematian.
Pendalaman
a.
Bacalah
pasal Mr 14:32-41. (Khususnya ayat 36). Ayat ini menceritakan bagaimana Hamba
yang setia itu berdoa dan memohonkan keinginan-Nya, tetapi akhirnya Ia
mengatakan agar kehendak yang mengutus-Nya saja yang jadi. Ini mengajarkan
kepada setiap orang yang percaya, agar dalam doanya selalu meminta kehendak
Allah saja yang jadi.
b.
Tuhan
Yesus setia melayani kehendak Bapa, bahkan sampai mati di kayu salib dan
bangkit dari kematian.
Hamba yang
setia dipermuliakan
Nats ini menceritakan tentang Hamba yang setia itu
memperoleh kemuliaan melalui kebangkitan-Nya dari kematian.
Pendalaman
Bacalah pasal Mr
16:1-19. Nats ini
menjelaskan tentang Hamba yang setia itu membuktikan kebangkitan-Nya.Ini
mengajarkan kepada orang percaya bahwa Yesus Kristus benar-benar bangkit dari
kematian-Nya.
2.2.3Kitab Injil Lukas
Sama
seperti Injil-injil yang lain Injil Lukas tidak menyebutkan secara jelas nama
penulisnya, namun demikian ada petunjuk pasti bahwa penulis Injil Lukas ini
mempunyai kaitan erat dengan keberadaan Kitab Kisah Para Rasul. Hal ini
ditunjukkan dari beberapa informasi berikut ini:
1. Ditujukan kepada orang yang sama
yaitu, "Teofilus" (Luk. 1:1-4) dan disebutkan dalam Kisah Rasul 1:1
bahwa penulis telah menulis buku lain sebelumnya "bukuku yang
pertama" dan jelas adalah buku Injil karena berisikan "segala sesuatu
yang dikatakan dan diajarkan Yesus."
2. Penekanan tentang 40 hari sesudah
kebangkitan Yesus dalam Kis. Rasul 1 sangat sesuai dengan isi Lukas 24.
Demikian juga pernyataan pekerjaan Roh Kudus sangat serupa diantara kedua buku
tsb.
3.Gaya bahasa dari Injil Lukas dan
Kisah Para Rasul sangat serupa, sehingga tidak diragukan bahwa keduanya ditulis
oleh satu orang penulis.
Dari tulisan-tulisannya kita dapat
melihat bahwa Lukas adalah seorang yang rendah hati dan setia kawan.Ia disebut
Paulus sebagai seorang dokter (Kol. 4:14), hal ini juga terlihat dari cara
Lukas menceritakan diagnosa penyakit dan bahasa yang dipakainya juga sangat
kelihatan bahwa ia menguasai bidang itu (bandingkan Mark. 5:25-26 dan Luk.
8:43). Menurut Eusebius, Lukas berasal dari Antiokia (Siria).
Seperti
halnya dengan Markus, Lukas bukanlah murid Yesus atau saksi mata langsung,
tetapi ia akrab sekali dengan Rasul Paulus. Mereka berdua bertemu di Troas lalu
Lukas ikut dalam perjalanan misi Paulus
yang kedua. Sesampainya di Filipi, Lukas menetap di sana dan menjadi gembala
sidang di sana, sedangkan Paulus melanjutkan perjalanan ke Akhaya dan Asia
Kecil. Ketika Paulus kembali ke Filipi, pada perjalanan misinya yang ke tiga,
Lukas ikut lagi dan menemani Paulus sampai ke Yerusalem (20:6).Pada akhir hidup
Paulus (di penjara Roma) Lukas juga disebutkan ada bersama-sama dengan Paulus
(2 Tim. 4:11).
Bahan-bahan
tulisan Lukas bisa jadi ia dapatkan dari catatan harian yang ia buat selama
melakukan perjalanan bersama Paulus itu. Dalam Kisah Para Rasul disebutkan
juga tentang "nats-nats kami."
Hal ini dipakai untuk menunjukkan bahwa penulis juga ikut hadir dalam
perjalanan itu. Cara penulisan dan bahasa penulis menunjukkan bahwa ia adalah
seorang yang Yunani yang cerdas dan berpendidikan. Dari semua kriteria yang
disebutkan di atas tidak dapat disangkal bahwa Lukaslah penulis Injil Lukas,
karena tidak ada teman pelayanan Paulus yang lain yang memenuhi kriteria itu.
a.
Tahun Dan
Tempat Penulisan
Kepastian
tahun penulisan Injil Lukas tidak jelas, tapi kalau benar bahwa Lukas memakai
sebagian bahan dari Injil Markus, maka tahun penulisannya tergantung dari tahun
penulisan Injil Markus.
Beberapa
ahli kritik sastra Alkitab memperkirakan sesudah tahun 70M, yaitu berdasarkan
Luk. 21:5-24 (kalau tafsiran perikop itu sebagai penghancuran kota Yerusalem).
Tetapi
para ahli lain lebih cenderung memperkirakannya lebih awal, yaitu tahun 60M.
Karena pada saat itu Lukas sudah berkeliling dan mengenal ladang pelayanan yang
luas bersama Paulus. Dan juga ada sela 4 tahun yang mana tidak terdengar kabar
beritanya, mungkin saat itulah ia mengumpulkan dan menyelidiki data-data yang
ada untuk dituliskan.
Tidak
disebutkan dimana tempat penulisan Injil Lukas, tetapi karena daerah pelayanan
Lukas adalah disekitar Kaisarea, Akhaya, Asia Kecil atau Roma, maka dapat
diperkirakan Lukas menulis di salah satu daerah itu.
b. Pembaca/Penerima
Jelas
Lukas menujukan Injilnya kepada orang-orang non-Yahudi, khususnya orang Yunani.
Selain karena Lukas sendiri bukan orang Yahudi, juga dapat dilihat dari isi
Injilnya yang menyebut banyak hal-hal yang menjadi perhatian orang Yunani,
misalnya:
1. Secara pribadi tulisannya ini
ditujukan kepada "yang mulia Teofilus",
seorang Yunani yang pasti terkemuka (Luk. 1:1). Arti namaTeofilussendiri adalah
"kekasih Tuhan."
2. Lukas menulis silsilah Yesus dengan
dimulai dari Adam, dan bukan Abraham (cikal bakal orang Yahudi).
Maka dapat disimpulkan bahwa Lukas
menaruh perhatian kepada orang-orang Yunani supaya mereka juga mendengar Injil.
c.
Tema Utama
Injil
Lukas satu-satunya penulis Injil yang menyoroti kehidupan Yesus di masa kecil
(Luk. 1:26-56; 2:1-52). Tinjauan Lukas akan kehidupan dan pelayanan Yesus di
dunia ini ingin menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak Manusia yang tidak sama
dengan manusia-manusia yang lain, karena Ia hidup secara sempurna dan penuh
dengan kuasa Roh Kudus.
Secara
hati-hati Lukas memberikan penjelasan yang rinci tentang bagaimana Yesus
memberikan perhatian dan harapan kepada semua orang (bahkan secara khusus
ditunjukkan kepada "orang-orang terbuang") karena Lukas memiliki
keyakinan bahwa keselamatan dan pengampunan dosa dari Yesus Kristen adalah
untuk semua orang, baik untuk orang Yahudi maupun Yunani (Luk. 19:10), "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan
menyelamatkan yang hilang."
e. Tujuan Penulisan
Tertera dalam Luk 1:1-4, bahwa sebelum
Lukas menuliskan Injilnya, sudah ada bahan/karya lain yang beredar. Tapi
rupanya Lukas merasakan masih ada kebutuhan untuk menuliskan karya lain,
mungkin karena yang sudah ada kurang memadai atau kurang dapat dipercaya
kebenarannya. Di lain pihak bahan/informasi, hasil penyelidikan yang dilakukan
dengan teliti oleh Lukas, sangat dapat dipercaya karena ia mendapatkannya dari
sumber yang resmi dan orisinil, yaitu para saksi mata, khususnya Rasul Paulus
sendiri.
Jadi jelas di sini bahwa tujuan Lukas
menuliskan Injil ini adalah supaya teman-temannya (khususnya Teofilus, sebagai
perantara) mendapatkan kebenaran yang jelas dan lengkap tentang semua peristiwa
dan pengajaran Yesus sehingga mereka semakin diteguhkan imannya dan diperluas
pengetahuannya tentang Juru Selamat mereka.
f. Catatan
Lukas mempunyai ketrampilan yang luar
biasa dalam menulis. Hal ini terlihat jelas dari gaya sastra yang
dihasilkannya, khususnya 4 buah puisi/nyanyian yang sangat indah dan kaya
bahasanya. 4 Nyanyian menjadi karya sastra besar hingga sekarang:
Magnificat-Nyanyian Maria (1:46); Benedictus-Nyanyian Zakaria (1:67); Gloria in Excelsis-Nyanyian Bala Tentara
Surga (2:14); Nunc Dimittis-Nyanyian
Simeon (2:28).
Seluruh kehidupan Yesus dilukiskan dengan
sangat lengkap dan menarik, tanpa mengabaikan nilai kebenarannya.Oleh karena
itu dapat dikatakan bahwa nilai sejarah Injil Lukas bisa diandalkan, karena
Lukas sangat hati-hati dan tepat dalam mencari sumber-sumber informasi yang
benar.
g.Garis Besar
Isi Injil Lukas
I. Luk 1:1-4 Pendahuluan
Injil Lukas
II. Luk
1:5-2:52 Kedatangan Juruselamat
A. Luk 1:5-25 Pemberitahuan
Kelahiran Yohanes
B. Luk 1:26-56 Pemberitahuan
Kelahiran Yesus
C. Luk 1:57-80 Kelahiran
Yohanes Pembaptis
D. Luk 2:1-20 Kelahiran
Yesus
E. Luk 2:21-39 Yesus
di Bait Allah Sebagai Seorang Bayi
F. Luk 2:40-52 Kunjungan
Yesus ke Bait Allah Sebagai Seorang Anak
III. Luk
3:1-4:13 Persiapan bagi Pelayanan
Juruselamat
A. Luk 3:1-20 Pemberitaan
Yohanes Pembaptis
B. Luk 3:21-22 Pembaptisan
Yesus
C. Luk 3:23-38 Silsilah
Yesus
D. Luk 4:1-13 Pencobaan
Yesus
IV. Luk
4:14-9:50 Pelayanan di Galilea
A. Luk 4:14-30 Permulaan
Pelayanan Yesus dan Penolakan di Nazaret
B. Luk 4:31-44 Kapernaum:
Wibawa Ilahi Yesus Dinyatakan
C. Luk 5:1-11 Penangkapan
Ikan yang Ajaib
D. Luk 5:12-16 Penyembuhan
Orang yang Sakit Kusta
E. Luk 5:17-26 Wewenang
Yesus Ditantang
F. Luk 5:27-32 Juruselamat
Orang-Orang Berdosa
G. Luk 5:33-6:49 Peresmian
Tatanan Baru
H. Luk 7:1-8:56 Demonstrasi
Kuasa Ilahi
I. Luk 9:1-6 Yesus
Memberikan Kuasa kepada Murid-Murid-Nya
J. Luk 9:7-9 Herodes
dan Yohanes Pembaptis
K. Luk 9:10-17 Memberi
Makan Lima Ribu Orang
L. Luk 9:18-27 Pengakuan
Petrus dan Tanggapan Yesus
M. Luk 9:28-50 Kemuliaan
Juruselamat Dinyatakan
V. Luk
9:51-19:28 Pelayanan Selama Perjalanan
Terakhir ke Yerusalem
A. Luk 9:51-10:37 Misi
Penebusan Juruselamat
B. Luk 10:38-11:13 Petunjuk Khusus Yesus Mengenai Pelayanan dan Doa
C. Luk 11:14-14:35 Peringatan Yesus kepada Para Musuh dan Para Pengikut
D. Luk 15:1-32 Perumpamaan-Perumpamaan
tentang yang Terhilang dan Ditemukan Kembali
E. Luk 16:1-17:10 Perintah-Perintah Kristus kepada Para Pengikut-Nya
F. Luk 17:11-19 Sembilan
Orang Kusta yang Disembuhkan Namun Tak Berterima Kasih
G. Luk 17:20-18:14 Kedatangan Kembali Kristus Secara Mendadak Dinubuatkan
H. Luk 18:15-30 Juruselamat,
Anak-Anak Kecil dan Seorang Pemimpin yang Kaya
I. Luk 18:31-19:28 Menjelang Akhir Perjalanan
VI. Luk
19:29-23:56 Minggu Penderitaan
A. Luk 19:29-48 Yesus
Memasuki Yerusalem
B. Luk 20:1-21:4 Yesus
Mengajar Setiap Hari di Bait Allah
C. Luk 21:5-38 Yesus
Bernubuat tentang Kebinasaan Bait Allah dan Kedatangan-Nya Kembali
D. Luk 22:1-38 Persiapan-Persiapan
Terakhir dan Perjamuan Malam
E. Luk 22:39-53 Getsemani
dan Pengkhianatan
F. Luk 22:54-71 Pengadilan
Yahudi
G. Luk 23:1-25 Pengadilan
Romawi
H. Luk 23:26-49 Penyaliban
I. Luk 23:50-56 Penguburan
VII. Luk
24:1-53 Kebangkitan Sampai Kenaikan
A. Luk 24:1-12 Pagi
Kebangkitan
B. Luk 24:13-43 Penampakan
Diri Tuhan yang Sudah Bangkit
C. Luk 24:44-53 Pesan-Pesan
Perpisahan
2.2.4 Injil Yohanes
Injil
Yohanes adalah salah satu kitab yang terdapat di Perjanjian Baru. Kitab ini memiliki gaya dan struktur yang
membuatnya unik dan berbeda dengan ketiga Injil
yang lain (Injil Markus, Injil Matius, Injil Lukas), meskipun begitu Injil ini tetap memuat wawasan
peristiwa yang sama dengan ketiga Injil lainnya.InjilYohanes menekankan tentang keilahian YesusKristus, AnakAllah.Tidak
ada Injil lain yang menekankan sifat kemanusiawian sekaligus keilahianNya dengan
tegas dan jelas selain Injil ini.Waktu penulisannya diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M.Memang
tidak disebutkan dengan jelas siapa yang menulis Injil
ini, tetapi Yohanes anak Zebedeus adalah orang yang diperkirakan menulisnya.
a. Penulis
:
Menurut
tradisi yang berkembang pada zaman Ireneus,
seorang bapak gereja
pada abad ke-2, penulis Injil
ini adalah Yohanes
bin Zebedeus,
murid Yesus.[3]
Tradisi yang dianut oleh gereja hingga sekarang juga menyamakan penulis Injil
dengan "murid yang dikasihi Yesus".[3]
Dalam seluruh Injil
ini, nama Yohanes
bin Zebedeus
tidak disebutkan sama sekali, padahal menurut InjilSinoptik,
murid-murid yang paling akrab dengan Yesus adalah Petrus, Yohanes
bin Zebedeus,
dan Yakobus
bin Zebedeus (Matius 17:1;Markus 5:37;14:33);
hal ini menunjukkan bahwa Yohanes sendirilah yang menuturkan kisah-kisah dalam
Injil tersebut.
b. Waktu dan Tempat Penulisan
Waktu penulisannya
diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M.[2] Menurut Irenaeus, Injil Yohanes ditulis di Asia Kecil, yaitu di Efesus ketika pertumbuhan gereja mulai
matang dan timbul kebutuhan akan ajaran yang lebih lanjut tentang kaidah iman.[2] Penemuan-penemuan arkeologi
mengindikasikan Injil Yohanes memuat detail akurat mengenai Bait Allah di
Yerusalem dan lingkungannya sebelum tahun 70 M (misalnya Yohanes 9:7; 10:22-23; 19:13) yang mendukung bahwa Injil ini
ditulis sebelum tahun 70 M.
c. Maksud Penulisan injil yohanes
Maksud Injil ini ditulis adalah untuk melawan Gnostikisme dengan mempertahankan suatu keyakinan
(apologetic).[2]Yohanes menyatakan tujuan untuk tulisannya
dalam 20:31, yaitu "supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya."
Naskah kuno Yunani dari Yohanes memakai satu dari dua
bentuk waktu untuk kata Yunani yang diterjemahkan "percaya", yaitu aorist
subjunctive ("sehingga kamu dapat mulai mempercayai") dan present
subjunctive ("sehingga kamu dapat terus percaya"). Jikalau Yohanes bermaksud yang pertama, ia menulis
untuk meyakinkan orang yang tidak percaya untuk percaya kepada Tuhan Yesus
Kristus dan diselamatkan.
Kalau yang kedua, Yohanes menulis untuk menguatkan dasar iman
supaya orang percaya dapat terus percaya kendatipun ada ajaran palsu, dan
dengan demikian masuk dalam persekutuan penuh dengan Bapa dan Anak (bandingkan 17:3).Walaupun kedua tujuan ini didukung dalam kitab Yohanes, isi dari Injil ini pada umumnya mendukung yang kedua sebagai tujuan utama.Injil ini juga ditujukan bagi mereka yang memiliki minat terhadap filsafat.[2] Kisah-kisah yang terkandung dalam Injil Yohanes juga sengaja ditulis untuk melengkapi
berita tentang kehidupan dan pekerjaan Yesus yang sudah ada pada masa itu dan yang sudah dinyatakan secara tertulis
di dalam Injil-injil Sinoptis.
d.
Ayat-ayat Terkenal.
1.
Yohanes 1:1: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
2.
Yohanes 1:14: Firman itu telah menjadi manusia, dan diam
di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang
diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
3.
Yohanes 3:16: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
4.
Yohanes 14:6: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
Ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.
e. Keunikan
·
Tidak
pernah menyebut nama "Yohanes" bin Zebedeus, saudara Yakobus, yang merupakan salah satu 3 murid terkemuka YesusKristus
·
Menyebut
"Yohanes
Pembaptis" hanya dengan
nama "Yohanes", padahal istilah "Pembaptis" dipakai di
Injil-injil lain (justru untuk membedakan dengan Yohanes, murid Yesus).
·
Tidak
pernah menyebut nama "Maria", yang melahirkan Yesus,
tetapi selalu menggunakan istilah "ibu-Nya".
2.3 Protestan Pada Masa Sekarang.
Eksklusivisme adalah sebuah prespektif
yang memandang agama yang benar dan sah bagi keselamatan umat manusia dan
dunia, dan sepenuhnya mengeliminir agama-agama lain sebagai jalan-jalan
keselamatan.Posisi inilah yang umumnya di pertahankan kebanyakan orang Kristen
Protestan. Paling tidak mereka hanya dapat maju sedikit ke inklusivisme, yang
menerima kebenaran parsial agama-agama lain sejauh agama-agama lain ini mau di
serap dan di tahklukan ke dalam
kekristenan yang di pandang sebagai agama yang paling sempurna dan memiliki
kebenaran mutlak.
Pembaharuan pemikiran Kristen yang di haruskan oleh
jaman dan konteks sosio-budaya yang berubah mengharuskan gereja berpaling dan
menganut pluralisme. Pluralisme adalah sebuah perspektif, sebuah model
relasional, yang memandang semua agama sebagai wahana ilahi yang sah dan unik
untuk mendatangkan keselamatan, keselamatan yang mencangkup banyak di mensi:
spiritual dan material, individual dan sosian, antropogis dan ekologis,
pembebasan poltis dan pencerahan budi, kehidupan dimasa kini dan kehidupan
dimasa yang akan dating, bumi dan surge, sjarah dan keabadian, kesajarnaan dan
kesalehan.
Dengan demikian seorang pluralis adalah
orang yang tidak memandang agamanya sendiri sebagai satu-satunya iman dan jalan
keselamatan tunggal, yang satu-ssatunya mengungguli semua agama
lainnya.Pluralisme adalah sebuah model yang dapat dianut dan di kembangkan oleh
semua agama sebab semua agama memiliki sumber-sumber di dalam tradisi mereka
sendiri untuk mengadopsi model pluralis.
2.4 Pedoman Praktis Membaca Alkitab
Sebenarnya tidak ada cara baku dan yang
paling baik dalam mempelajari ALKITAB. Sebagian orang merasa cocok dengan cara
yang satu dan sebagian lainnya tumbuh dengan cara yang lain. Kita erlu
menemukan cara yang paling sesuai dengan kebutuhan rohani kita sendiri. Akan
tetapi setidaknya ada beberapa pedoman praktis yang sedikit banyak bisa berlaku
di berbagai cara yang dapat kita temukan. Semoga pedoman ini bermanfaat bagi
pembaca.
1. Sediakan
waktu khusus secara rutin. Beberapa orang memilih pagi hari, yang lain memilih
malam hari, dan tidak sedikit yang memilih waktu khusus di tengah kesibukan
siang hari. Saat rutin ini dibutuhkan, Sebab pembacaan Alkitab merupakan
kebutuhan rohani yang harus dipelihara terus-menerus. Anda tidak harus menyediakan
waktu berjam-jam untuk berdoa dan membaca Alkitab, 15-30 menit per hari sudah
sangat memadai.
2. Doa
adalah bagian terpenting dari pembacaan Alkitab, sebab yang tengah kita lakukan
adalah berkomunikasi dengan Allah. Kita membaca Alkitab dalam rangka
mendengarkan suara Allah bagi kita. Doa adalah sarana yang kita miliki juga
untuk berbicara kepada Allah dan mendengarkan suara Allah. Karena itu, mulailah
dan akhirilah pembacaan Alkitab dengan doa. Pakailah kesempatan berdoa ini juga
untuk menaikkan doa-doasyafaat bagi dunia, alam semesta, gereja, keluarga,dan
orang-orang lain.
3. Bacalah
Alkitab setiap hari dengan menggunakan daftar bacaan yang diterbitkan oleh LAI
atau leh penerbit lain Daftar bacaan tersebut biasanya disusun secara khusus
dan terencana, untuk membantu pembaca untuk menggumuli Alkitab secara serius.
4. Bacalah
teks hari ini secara perlahan. Jangan hanya sekedar memenuhu ‘kewajiban’ untuk
membaca Alkitab. Nikmatilah saat pembacaan. Jika perlu, ulangi beberapa kali.
Resapilah saat diman Allah berbicara kepada anda.
5. Ambillah
saat hening untuk merenungkan teks yang sudah and abaca. Ijinkanlah ia bicara
kepada hati dan fikiran anda.
6. Setelah
itu barulah anda bisa mengajukan pertanyaan yang sangat penting :
a. Apa
yang aku pelajari tentang siapa Allah dan karya Allah?
b. Apakah
pesan Alkitab bagiku hari ini: teladan, perintah, nasihat, peringatan?
7. Kadang-kadang
teks yang and abaca tidak relevan secara langsung dengan kehidupan anda, atau
ada kalnya teks yang ad abaca tidak anda mengerti dengan baik. Tidak uah
khawatir. Hal itu wajar. Mungkin sekali apa yang tidak anda mengerti hari ini
dapat anda pahami di kemudian hari. Untuk itu ada baiknya anda mencatat apa
yang anda dapatkan sebagai pesan hari ini ataupun pertanyaan-pertanyaan yang
tidak terjawab. Anda dapat menanyakannya kepada pembimbing rohani anda atau
mencari bacaan yang dapat memberikan jawaban
Ada
kalanya anda kehilangan kesempatan untuk berdoa dan membaca Alkitab pada
hari-hai tertentu.Jangan merasa bersalah.Pembacaan Alkitab yang rutin memang disarankan,
namun kebiasaan itu tidak perlu dipahami sebagai hokum yang membuat anda
bersalah jika tidak melakukannya pada saat tertentu.Anda bisa melakukannya di
hari berikutnya.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan
yang berdasarkan pada ajaran, hidup, sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus
Kristus atau isa Almasih.Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan
Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa.Dalam
perjalanan Yesus, Yesus pernah di khianati oleh pengikutnya yang bernama Yudas.
Saat Yesus bersama rasul-rasulnya pergi ke taman Getsemani.
Protestan pada jaman sekarang dilihat
dari Eksklusivisme yang merupakan sebuah prespektif yang memandang agama yang benar
dan sah bagi keselamatan umat manusia dan dunia, dan sepenuhnya mengeliminir
agama-agama lain sebagai jalan-jalan keselamatan.Posisi inilah yang umumnya di
pertahankan kebanyakan orang Kristen Protestan. Paling tidak mereka hanya dapat
maju sedikit ke inklusivisme, yang menerima kebenaran parsial agama-agama lain
sejauh agama-agama lain ini mau di serap dan di taklukan ke dalam kekristenan yang di pandang sebagai
agama yang paling sempurna dan memiliki kebenaran mutlak.
3.2 Saran-Saran
1. Sebagai umat yang beragama hendaknya
kita harus saling toleransi dengan agama lain dan tidak membedakan yang satu
dengan agama lainnya, Karen setiap orang mempunyai keyakinan sendiri dalam
meyakini TuhanNya masing-masing dan cara melaksanakan ibadah dengan TuhanNya.
2. Mempelajari lebih dalam tentang
agama-agama merupakan hal yang penting karena denganm adanya pemahaman itu maka
sedikit kemungkinan terjerumus dalam penilaian negarif terhadap agama lain.
Selain itu, semakin memantapkan terhadap keyakinan yang sudah kita yakini.
DAFTAR PUSTAKA
2007.Alkitab.Jakarta:Lembaga
Alkitab Indonesia
Perjanjian
baru.Bogor: The Gideons International
Tidak ada komentar:
Posting Komentar